Riset: Startup Masih Kesulitan Rekrut Talenta Kompeten
Survei ungkap 3 tantangan yang menyebabkan PHK di startup.
Jakarta, FORTUNE - Sebagian besar startup dan perusahaan teknologi di Asia Tenggara menghadapi tantangan dalam rekrutmen karyawan berkualitas.
Hal tersebut tertuang dalam riset Growth & Scale Talent Playbook yang diluncurkan oleh firma modal ventura Alpha JWC Ventures bersama konsultan global Kearney and platform rekrutmen GRIT.
"Salah satu temuan terpenting riset ini adalah 9 dari 10 perusahaan teknologi mengalami kesulitan dalam merekrut karyawan berkualitas terutama yang memiliki kemampuan teknis dan non-teknis," kata Shirley Santoso selaku Partner & President Director, Kearney saat ditemui di Hutan Kota by Plataran Jakarta, Jumat (2/12).
Buku panduan yang diluncurkan hari ini bertujuan untuk mengedukasi serta membina startup dan perusahaan digital dalam menarik, mengelola, dan mempertahankan tenaga kerja. Survei ini melibatkan ratusan karyawan startup dan hampir 40 pendiri startup di enam negara ASEAN.
Kebutuhan talenta digital makin tinggi, startup harus jeli kelola bisnis
Di sisi lain, kebutuhan akan talenta digital juga diprediksi akan terus meningkat pada tahun mendatang. Di lndonesia sendiri, pasar Internet,Communication, and Technology (ICT) diproyeksi meningkat hingga lebih dari 48 persen dari tahun 2021-2026 mencapai hampir US$49 miliar.
Maka, tidak heran jika kebutuhan tenaga digital akan meningkat 1,4 kali hingga - 1,8 kali pada tahun 2026 bila dibandingkan dengan saat ini.
Erika Dianasari selaku Partner, Alpha JWC Ventures menyatakan, dengan persaingan tenaga kerja yang ketat serta tantangan ekonomi, sangat penting bagi para pimpinan startup untuk mengetahui tantangan-tantangan yang dihadapi di lanskap tenaga kerja.
Selain itu, pimpinan startup harus mempersiapkan diri untuk menavigasi tantangan-tantangan makroekonomi yang memiliki dampak pada perekrutan.
"Pimpinan startup harus mengambil langkah tepat untuk menyeimbangkan antara upaya berkembang, keberlanjutan finansial, hingga SDM yang tepat. Ini mulai dari rekrutmen hingga retensi. Melalui buku panduan ini. kami berharap dapat membekali startup-startup dengan pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan," kata Erika.
Survei ungkap 3 tantangan yang menyebabkan PHK di startup
Melalui survei ini, para pendiri startup juga perlu mengedukasi diri mengenai perbedaan peran dan posis posisi yang dibutuhkan sesuai dengan skala perusahaan.
Berdasarkan survei, ditemukan bahwa terdapat tiga tantangan utama bagi para perekrut di industri startup dalam mempertahankan karyawan sehingga menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yaitu kompensasi, ketidakcocokan antara keterampilan dan pengalaman, serta persepsi perusahaan yanh belum sesuai untuk karyawan mengembangkan karier (employer branding).
Penelitian ini juga menemukan bahwa tenaga kerja di sektor teknologi rentan untuk meninggalkan perusahaan merek. Tercatatat,91 persen karyawan mengaku terbuka untuk meninggalkan perusahaan mereka bila ada kesempatan baru.