Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi alat kesehatan (pixabay.com/DarkoStojanovic)
ilustrasi alat kesehatan (pixabay.com/DarkoStojanovic)

Intinya sih...

  • OMED menjajaki pasar ekspor ke AS untuk produk jarum suntiknya

  • OMED berhasil mencatatkan kinerja positif di kuartal I-2025, dengan laba bersih Rp72,7 miliar atau naik 15,7 persen

  • Volume penjualan naik 4,21 persen menjadi 611,3 juta unit, ditopang oleh segmen Biotech & Lab yang naik 41 persen dan Wound Care yang tumbuh 8,65 persen

Jakarta, FORTUNE -  Emiten alat kesehatan, PT Jayamas Medika Industri Tbk (OMED), aktif menjajaki peluang ekspor produk jarum suntiknya ke pasar Amerika Serikat (AS). Langkah strategis ini diambil seiring terbukanya celah pasar signifikan menyusul kebijakan AS menaikkan tarif impor hingga 245 persen untuk produk jarum suntik asal Tiongkok.

Pergeseran rantai pasok global ini dinilai menciptakan momentum strategis bagi produsen alat kesehatan dari negara-negara alternatif, termasuk Indonesia. Bagi OMED, potensi ekspor ke negeri Paman Sam tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pelaku penting dalam rantai suplai global, tetapi juga membuka babak baru pertumbuhan berbasis ekspor, merespons permintaan internasional yang tinggi terhadap produsen andal dan efisien dari Asia Tenggara.

"Merespons pergeseran rantai pasok global ini, OMED mulai mendapatkan minat yang signifikan dari calon pembeli di pasar Amerika Serikat," kata Direktur Sales & Marketing PT Jayamas Medika Industri Tbk (OMED), Louis Hartanto, dalam keterangan resminya.

Potensi ekspansi global OMED didukung oleh kinerja keuangan yang solid pada kuartal I-2025. Di tengah dinamika industri global, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp72,7 miliar, melonjak 15,7 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).

Pendapatan perseroan juga menunjukkan pertumbuhan positif, mencapai Rp436,3 miliar, meningkat dibandingkan dengan perolehan Rp427,4 miliar pada periode sama tahun lalu.

Dari sisi profitabilitas operasional, EBITDA mencapai Rp98,4 miliar, mencerminkan margin sehat 22,6 persen. Capaian ini didorong oleh efisiensi operasional serta pengelolaan biaya yang disiplin.

Pertumbuhan kinerja OMED juga tecermin pada sisi volume penjualan. Volume penjualan naik 4,21 persen (YoY) menjadi 611,3 juta unit. Kenaikan ini terutama ditopang oleh pertumbuhan segmen Biotech & Lab yang melesat 41 persen dan segmen Wound Care yang tumbuh 8,65 persen.

Daya tawar perusahaan terlihat dari peningkatan average selling price (ASP) pada sejumlah segmen kunci. ASP untuk segmen hospital furniture meroket 71,5 persen, sementara segmen walking aids & rehab naik 6,11 persen, turut memantapkan profitabilitas perusahaan.

Posisi neraca OMED per akhir Maret 2025 juga menunjukkan penguatan. Total aset perusahaan mencapai Rp2,94 triliun, tumbuh 3,9 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Liabilitas perusahaan mencapai Rp368 miliar, mengalami kenaikan 11,5 persen dari posisi Rp330 miliar pada akhir 2024. Meski demikian, struktur permodalan OMED diklaim tetap konservatif. Ekuitas perusahaan turut meningkat 2,8 persen (YoY) menjadi Rp2,56 triliun, mencerminkan akumulasi laba dan fondasi finansial yang solid dan berkelanjutan.

Dengan capaian positif ini, OMED menyatakan kesiapannya untuk mengakselerasi berbagai rencana strategis.

“Capaian ini menjadi landasan yang kokoh bagi kami untuk mempercepat implementasi berbagai inisiatif strategis sepanjang 2025,” kata Louis.

Editorial Team