20 June 2022
Jakarta, FORTUNE – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut berpesta dalam musim pembagian dividen tahun buku 2021. Beberapa di antaranya bahkan membagikan dividen jumbo untuk para pemegang saham. Bisa dibilang, mereka termasuk dalam daftar BUMN penyumbang dividen terbesar 2022.
Setidaknya, terdapat 11 emiten milik pemerintah yang siap membagikan sebagian labanya dalam bentuk dividen. Secara keseluruhan, dividen belasan perusahaan pelat merah itu diperkirakan nilainya mencapai Rp41,01 triliun. Di mana, sekitar 60 persen di antaranya berasal dari sektor perbankan.
Lantas, siapa saja deretan emiten BUMN penyumbang dividen terbesar 2022 itu, dilihat dari sektornya? Simak ulasan informasi berikut ini!
Sektor Keuangan atau Finansial
Pertama, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) diperkirakan menyetor dividen senilai Rp14,04 triliun kepada pemerintah. Berikutnya ada Bank Mandiri (BMRI) ditaksir akan memberi dividen ke negara sebesar Rp8,75 triliun.
Selanjutnya ada Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan kisaran setoran dividen senilai Rp1,63 triliun. Diikuti oleh Bank Tabungan Negara (BBTN) dengan nilai dividen Rp142 miliar untuk pemerintah.
Sektor Telekomunikasi
Di sektor berikutnya, ada Telkom Group yang telah setuju menebar dividen pada minggu lalu. Pertama, dari Telkom Indonesia (TLKM) sang induk usaha, dengan hak dividen pemerintah sebesar Rp7,74 triliun.
Tak hanya TLKM, entitas anaknya—Mitratel (MTEL)—yang baru melantai di bursa juga tak mau ketinggalan. Setoran dividen MTEl ke pemerintah diperkirakan mencapai Rp362 miliar.
Sektor Pertambangan
Sejumlah emiten dari sektor pertambangan pun tak mau absen menyuntik dividen ke pemerintah. Pertama, ada MIND ID yang diproyeksikan menyumbang dividen senilai Rp6,11 triliun kepada pemerintah.
Kontribusi terbesar berasal dari Bukit Asam (PTBA) dengan estimasi dividen Rp5,21 triliun; Aneka Tambang (ANTM) Rp605 miliar; dan Timah (TINS) Rp296 miliar.
Sektor Lainnya
Selain itu, ada juga dividen yang berasal dari sektor industri dasar dan energi. Sebut saja Semen Indonesia (SMGR) yang menyumbang dividen sebesar Rp520 miliar ke kas negara.
Lalu ada pula entitas anak Pertamina, Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan perkiraan dividen tunai sejumlah Rp3,01 triliun; Rp1,71 triliun di antaranya merupakan hak pemerintah.