Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah akibat dibayangi oleh aksi profit taking, Rabu (14/9).Pada perdagangan kemarin, Selasa (13/9) IHSG berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) dengan kenaikan 0,88 persen ke level 7.318,016.
Analis BNI Sekuritas, Andri Z. Siregar dan Maxi Liesyaputra, mengatakan jika IHSG hari ini bergerak di bawah 7.355, maka peluang penguatan relatif terbatas akibat sentimen tersebut. Sedangkan peluang bullish masih terbuka, selama indeks masih di atas support 7.148.
Pada level support, IHSG hari ini dipekirakan berada di 7.300, 7.246, 7.198, dan 7.148. Sementara itu, resistennya berada di level 7.355, 7.398, 7.423, dan 7.454. Saham-saham pilihan mereka, yakni BBRI, GOTO, ADMR, dan AMRT.
Senada, Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, memprediksi IHSG terkoreksi di tengah penantian investor akan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), seperti data pasokan crude oil.
“Hal itu mendorong kekhawatiran investor bahwa The Fed akan tetap agresif menaikkan suku bunga, bahkan bisa mencapai 100 bps bulan ini,” katanya dalam riset.
Menurutnya, IHSG hari ini akan melaju di rentang support 7.277 dan 7.237 serta resisten di 7.351 dan 7.385. Saham yang ia pilih, meliputi KLBF, ADRO, ESSA, PPRE, MDKA, TKIM, WIIM, RALS, dan CTRA.