- Apa itu PT Astra International Tbk (ASII)?
Astra International adalah perusahaan multinasional asal Indonesia yang bergerak di berbagai bidang, antara lain otomotif, jasa keuangan, agribisnis, teknologi informasi, dan infrastruktur. - Kapan Astra International didirikan?
Astra berdiri pada tahun 1957 dan resmi menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1990. - Siapa pemegang saham mayoritas Astra?
Sebagian besar saham Astra dimiliki oleh Jardine Matheson Holdings melalui anak usahanya, Jardine Cycle & Carriage Ltd. - Apa kontribusi utama Astra di sektor otomotif?
Astra merupakan agen pemegang merek (APM) untuk beberapa merek kendaraan besar seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, dan Honda Motorcycles di Indonesia. - Di mana kantor pusat Astra International berlokasi?
Kantor pusat Astra International beralamat di Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 5-6, Jakarta Pusat.
2 Komisaris dan 1 Direksi Astra International Mengundurkan Diri

- Dua komisaris dan satu direktur Astra International mengundurkan diri secara resmi.
- Komisaris John Raymond Witt dan Hsu Hai Yeh mundur karena pensiun, sedangkan direktur Chiew Sin Cheok mundur karena reorganisasi internal perusahaan.
- Astra International akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 November 2025 untuk menyetujui pengunduran diri pejabat dan penetapan pengganti mereka.
Jakarta, FORTUNE – PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan bahwa dua komisaris dan satu direktur perusahaan resmi mengajukan pengunduran diri. Informasi tersebut disampaikan melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa (14/10).
Corporate Secretary Astra, Gita Tiffani Boer, menjelaskan bahwa surat pengunduran diri dari ketiga pejabat tersebut diterima pada 9 Oktober 2025. Astra menyampaikan bahwa pengunduran diri ini merupakan bagian dari proses internal dan tidak berpengaruh terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha perusahaan.
Lantas, apa alasan pengunduran diri bersamaan tersebut dan bagaimana proses penggantian direksi Astra selanjutnya? Simak informasi lengkapnya berikut ini!
Alasan pengunduran diri
Dua komisaris yang mengundurkan diri adalah John Raymond Witt dan Hsu Hai Yeh, sedangkan satu orang dari jajaran direksi adalah Chiew Sin Cheok.
“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak John Raymond Witt dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan dan Bapak Chiew Sin Cheok dari jabatannya selaku Direktur Perseroan, sehubungan dengan telah memasuki masa pensiun. Perseroan juga menerima surat pengunduran diri Bapak Hsu Hai Yeh dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan, sehubungan dengan reorganisasi personel yang biasa terjadi di Perseroan,” tulis Gita dalam keterbukaan informasi.
Manajemen Astra menegaskan bahwa perubahan tersebut bersifat administratif dan merupakan bagian dari siklus normal dalam tata kelola perusahaan besar. Perseroan juga memastikan tidak ada dampak material terhadap kegiatan bisnis dan kinerja keuangan.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk kesinambungan manajemen yang tetap menjaga stabilitas organisasi di tengah dinamika industri otomotif nasional.
Jadwal RUPSLB dan proses penggantian
Sebagai tindak lanjut atas pengunduran diri tersebut, Astra International akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 November 2025. Agenda rapat meliputi persetujuan pemegang saham terhadap pengunduran diri ketiga pejabat serta penetapan nama-nama pengganti di jajaran komisaris dan direksi yang kosong.
RUPSLB dijadwalkan berlangsung di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Lantai 5, mulai pukul 10.00 hingga 11.00 WIB. Perseroan menetapkan bahwa pemegang saham yang berhak hadir atau diwakilkan adalah mereka yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 27 Oktober 2025 pukul 16.00 WIB.
Astra menyampaikan bahwa proses transisi akan dijalankan sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), guna memastikan keberlanjutan kepemimpinan dan efektivitas manajemen dalam menjalankan strategi bisnis jangka panjang.
Kinerja terbaru Astra International
Di tengah perubahan komposisi manajemen, Astra International tetap mencatatkan kinerja positif di sektor otomotif. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Astra mencapai 33.535 unit pada September 2025, meningkat 9,7 persen dibandingkan Agustus yang tercatat sebanyak 30.558 unit.
Pangsa pasar Astra juga naik menjadi 54 persen, dari posisi 49 persen pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut didukung oleh performa merek di bawah naungan Astra, seperti Toyota dan Lexus yang mencatat total penjualan 20.805 unit, disusul Daihatsu 10.605 unit, Isuzu 2.052 unit, dan UD Trucks 73 unit.
Dari sisi kompetitor, kelompok non-Astra mencatat penjualan terbanyak melalui merek Mitsubishi (8.496 unit), disusul Suzuki (5.152 unit), Honda (4.332 unit), Chery (2.105 unit), serta gabungan BYD dan Denza sebanyak 1.315 unit. Data tersebut menunjukkan persaingan pasar otomotif yang tetap ketat menjelang akhir tahun.
Pengunduran diri dua komisaris dan satu direktur Astra International menjadi bagian dari dinamika korporasi yang umum terjadi di perusahaan besar. Dengan adanya RUPSLB pada November 2025, diharapkan struktur manajemen baru dapat segera ditetapkan agar kesinambungan operasional tetap terjaga.