Jakarta, FORTUNE – Pemerintah memastikan akan kembali melanjutkan program Kartu Prakerja tahun depan. Program yang termasuk perlindungan sosial itu diklaim sanggup memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers di Jakarta pada Rabu (15/12), mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran kartu Prakerja Rp11 triliun untuk 2022. “Pada semester satu program ini masih akan menjalankan skema semi bantuan sosial (bansos) dan di semester dua akan dijalankan secara hybrid (online dan offline),” kata Airlangga.
Pelaksanaan kartu Prakerja 2021 resmi berakhir kemarin, dan pendaftarannya ditutup untuk sementara. Sepanjang pelaksanaanya tahun ini, program itu telah menyentuh 5.93 juta penerima yang berasal dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
“Kartu Prakerja yang resmi diluncurkan sejak 2020 dan terus berlanjut di 2021 merupakan bukti dukungan pemerintah terhadap masyarakat dalam menghadapi tantangan di masa pandemi COVID-19,” katanya. Menurutnya, pemerintah tak hanya memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM, tapi juga menyediakan insentif bagi penerima.
Program itu memiliki ekosistem sebagai berikut: 7 platform digital, 181 lembaga pelatihan (menyediakan 663 perlatihan), 4 mitra pembayaran, 8 institusi pendidikan, 4 job platform yang saling terkoneksi, 8 kementerian dan lembaga, dan 17 pemerintah daerah yang membantu menyediakan data.
Pada 2021, penerima Kartu Prakerja juga dapat melihat informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pelatihan yang telah diambil atau keahlian masing-masing. Dengan begitu, antara sisi penawaran dan permintaan tenaga kerja terhubung.