NEWS

Pelaku Industri Asia Pasifik Dukung UMKM Terapkan Bisnis Berkalanjutan

Melalui aplikasi pembayaran mobile dan platform digital.

Pelaku Industri Asia Pasifik Dukung UMKM Terapkan Bisnis BerkalanjutanMitra industri keuangan digital Asia Pasifik yang tergabung di program Sirius. (dok. Ant International)
28 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Para pelaku industri keuangan digital di kawasan Asia Pasifik meluncurkan program Sirius (Sustainability Innovation for Regenerative & Inclusive Purpose), sebagai bentuk komitmen pada pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masa transisi menuju Keberlanjutan, sesuai Sustainable Development Goals (SGDs) PBB.

Upstream and Advisory Manager, Financial Institutions Group, East Asia and the Pacific, IFC (International Finance Corporation), Christina Ongoma, mengatakan bahwa pihaknya bersama Ant International, mendukung pengembangan dan promosi UMKM di kawasan Asia Pasifik.

"UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Asia Pasifik, menyumbang lebih dari 97 persen bisnis dan mempekerjakan lebih dari separuh tenaga kerja. Sementara itu, wilayah kami menyumbang tiga per lima emisi global dari pembangkit listrik dan mencakup banyak negara yang rentan terhadap perubahan iklim," kata Christina, dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (28/3).

Menurutnya, Program Sirius adalah inisiatif pengetahuan yang dipimpin oleh industri, dengan tujuan mendukung UMKM melalui platform digital dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan.

Program ini mendorong dialog terbuka antar mitra industri yang berpikiran sama untuk saling bertukar ide tentang inovasi keberlanjutan dan berbagi praktik terbaik untuk mendukung UMKM dalam perjalanan keberlanjutannya, membantu transisi UMKM menuju ekonomi rendah karbon, memajukan aksesibilitas UMKM pada pembiayaan keberlanjutan, serta mengangkat UMKM dengan peluang pertumbuhan yang baru.

"Pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan sangat penting, karena tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik bagi semua,” ujar Christina.

Tantangan mendesak

Perangkat yang dikembangkan IFC dan Ant International bertujuan memberdayakan UMKM, agar mampu mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan dan sosial guna meningkatkan akses UMKM terhadap keuangan berkelanjutan melalui digitalisasi; sekaligus mendorong seluruh perekonomian menuju jalur pembangunan rendah karbon.

Chief Sustainability Officer Ant International, Leiming Chen, mengatakan bahwa inklusi keberlanjutan untuk UMKM menjadi salah satu tantangan yang paling mendesak. “Para pedagang yang tergabung memainkan peran yang semakin penting dalam ekonomi global dan lokal, sehingga terdapat kebutuhan untuk membekali mereka dengan pola pikir, pengetahuan, dan sumber daya yang tepat untuk melakukan climate action,” ujarnya.

Selain itu, bersama Gprnt, sebuah inisiatif dari Otoritas Moneter Singapura, Ant International menyediakan solusi pelaporan berbasis teknologi bagi UMKM dalam memulai pengungkapan keberlanjutan yang disederhanakan berdasarkan metrik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST).

Lewat Sirius, mereka akan berbagai soal cara UMKM bisa memanfaatkan data dan teknologi dengan lebih baik untuk mendapatkan akses ke peluang bisnis, keuangan, serta supply chain yang berkelanjutan.

“Mengingat tingkat kompleksitas akan tugas ini, mulai dari taksonomi dan kerangka kerja tata kelola hingga biaya dan pendidikan, diperlukan upaya kolektif di seluruh sektor publik dan swasta, industri, dan pasar untuk mendorong perubahan ini,” kata Chen.

Related Topics