Ketenaran Squid Game Picu Naiknya Minat Belajar Bahasa Korea

Jakarta, FORTUNE - Kesuksesan Squid Game telah membuka berbagai pintu peluang usaha. Selain melambungkan omzet para penjual dalgona di Korea Selatan (Korsel), ketenaran serial itu juga menguntungkan para penyedia jasa les bahasa—khususnya para platform daring.
Mengutip Independent, Jumat (15/10), minat belajar bahasa Korea telah melonjak sejak Squid Game meluncur. Sebagai gambaran, platform pembelajaran bahasa—Duolingo—melaporkan kenaikan pengguna baru 76 persen di Inggris dan 40 persen di Amerika Serikat (AS).
“(Itu) terjadi selama dua minggu setelah pemutaran perdana Squid Game,” kata perusahaan dalam keterangannya.
1. Pengaruh Budaya Pop dan Media Korea Selatan
“Saya ingin menguasai bahasa Korea sehingga bisa menonton drama Korea tanpa bantuan subtitle dan mendengar musik pop Korea tanpa terjemahan.” Begitu alasan Milica Martinovic—mahasiswa The King Sejong Institute di Rusia—mempelajari bahasa Korea.
Alasan di balik keputusan Martinovic untuk mulai belajar bahasa Korea menunjukkan adanya pengaruh media dan budaya pop terhadap tren pembelajaran bahasa. “Bahasa dan budaya secara intinsik terhubung; apa yang terjadi dalam budaya pop dan media sering memengaruhi tren pembelajaran bahasa dan bahasa (itu sendiri),” jelas Juru Bicara Duolingo, Sam Dalsimer, dikutip dari Reuters.
Dia melanjutkan, kenaikan popularitas global musik, film, dan televisi Korea Selatan meningkatkan permintaan untuk belajar bahasa Korea. Squid Game, Parasite, hingga grup idola BTS adalah contoh nyata budaya pop Korsel yang memiliki pengaruh tinggi.