NEWS

Jalan-jalan ke SCBD Jakarta, Ketahui Sejarah Kawasan Tersebut

Artha Graha merupakan gedung pertama di sana.

Jalan-jalan ke SCBD Jakarta, Ketahui Sejarah Kawasan TersebutKawasan SCBD Senayan/Shutterstock N Rudianto
08 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kawasan SCBD merupakan area komersial di Jakarta yang ikut menciptakan percakapan seru di media sosial. Di antara yang paling banyak disorot adalah gaya para pekerja di lingkungan tersebut.

Meski popularitasnya tidak dapat disangkal, namun mungkin ada orang yang masih belum tahu betul latar belakang distrik bisnis Jakarta tersebut. Ada yang memelesetkan akronim SCBD sebagai Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok, karena merujuk fenomena anak-anak muda di kota-kota penunjang Jakarta yang mengekspresikan diri lewat gaya busana di pusat kota. Padahal, kepanjangan resminya bukan itu, sebenarnya.

SCBD merupakan kependekan dari Sudirman Central Business District atau Kawasan Niaga Terpadu Sudirman. Terletak di Jakarta Selatan, DKI Jakarta, kawasan tersebut merupakan magnet bagi para pekerja di Tanah Air. Sebab, rata-rata perusahaan berskala besar—termasuk yang beroperasi lintas negara—memiliki kantor di sana. 

Kemegahan bangunan-bangunan di area tersebut kian menegaskan status elite SCBD, dan membuat pesonanya sulit padam beriring perubahan zaman. Itu pula yang membuat banyak pekerja semacam punya mimpi untuk dapat berkantor di SCBD. 

Padahal, jauh sebelumnya, kawasan tersebut tidaklah sementereng sekarang. Untuk mengetahui lebih jauh sejarahnya, mari simak informasi berikut:

Pernah menjadi kampung kumuh

Warga beraktivitas di sekitar rumahnya di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.

SCBD dulunya merupakan kawasan kumuh yang berdiri di atas lahan seluas 45 hektare. Namun, sejak 1987, kawasan tersebut disulap menjadi kawasan elit oleh PT Danayasa Arthatama. 

Setelah penyusunan masterplan selesai, pembangunan infrastruktur SCBD dimulai pada 1992-1993. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kala itu memberikan kepercayaan kepada PT Danayasa Arthatama untuk mengubah kawasan kumuh di jantung segitiga emas Jakarta ini menjadi kawasan elite dan modern.

PT Danayasa Arthatama merupakan perusahaan penyedia jasa dan investasi real estat bagian dari anak usaha Artha Graha Network di bawah pimpinan Tomy Winata. PT Danayasa Arthatama didirikan pada 1 April 1987 dan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 9 April 2002.

Ini bangunan pertama di SCBD

Gedung Artha Graha Internasional/Dok. Artha Graha

Related Topics