Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ditopang Bisnis Haji, DPK BMS Naik 1,9% Tembus Rp 10,2 triliun

Ilustrasi Kantor Pusat bank Mega Syariah (davysukamta.com)
Ilustrasi Kantor Pusat bank Mega Syariah (davysukamta.com)
Intinya sih...
  • DPK BMS naik 1,9% menjadi Rp 10,2 triliun, didorong oleh tabungan haji dan dana simpanan wadiah
  • Pembiayaan Bank Mega Syariah meningkat 23,5% menjadi Rp 8,65 triliun di kuartal I-2025
  • Total aset Bank Mega Syariah tumbuh 13,1% menjadi Rp17,4 triliun dengan NPF gross 0,93% dan NPF net 0,82%

Jakarta, FORTUNE – Ekosistem bisnis haji di Indonesia turut menopang kinerja dari PT Bank Mega Syariah (BMS) khususnya segmen Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga kuartal I, DPK BMS mencapai Rp 10,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen secara year on year (YoY).

Upaya Bank Mega Syariah dalam meningkatkan tabungan haji khususnya melalui dana simpanan wadiah tumbuh 45 persen secara tahunan. Kenaikan dana simpanan wadiah turut meningkatkan porsi dana murah (CASA) dari 29 persen pada Maret 2024 menjadi 33,3 persen pada Maret 2025.

“Salah satu pendorong dana simpanan wadiah adalah produk Tabungan Haji IB yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam merencanakan keberangkatan haji reguler secara bertahap, sesuai prinsip syariah. Nasabah dapat menabung secara fleksibel dengan setoran awal yang ringan serta kemudahan akses melalui layanan digital M-Syariah,” kata Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (13/5).

Selain melalui saluran digital, Bank Mega Syariah juga memperluas penetrasi tabungan haji melalui pendekatan komunitas, termasuk ekosistem Islam. Di samping itu, ekosistem korporasi, baik nasabah maupun non nasabah, juga kami fokuskan agar dapat dengan mudah untuk memperoleh layanan tabungan Haji.

Pembiayaan BMS melonjak 23,5%, bagaimana NPF-nya?

Bank Mega Syariah Serahkan Hadiah Mobil Listrik pada Nasabah (Dok. IDN Times)
Bank Mega Syariah Serahkan Hadiah Mobil Listrik pada Nasabah (Dok. IDN Times)

Adapun total pembiayaan bank syariah milik milik konglomerat Chairul Tanjung ini mencapai Rp8,65 triliun di kuartal I-2025 atau meningkat 23,5 persen (YoY). Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan tersebut, Bank Mega Syariah berhasil membukukan pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp320,8 miliar, tumbuh lebih dari 13,9 persen (YoY). Kinerja positif ini turut mendorong pencapaian laba sebelum pajak sebesar Rp52,7 miliar.

“Berkat kemampuan bank dalam menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, per Maret 2025, total aset Bank Mega Syariah menembus angka Rp17,4 triliun, tumbuh lebih dari 13,1 persen dari posisi Maret 2024 yang tercatat Rp15,4 triliun,” papar Yuwono.

Bank Mega Syariah juga berhasil menjaga kualitas aset dengan membukukan rasio pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) gross sebesar 0,93 persen dan NPF net sebesar 0,82 persen. Capaian ini mencerminkan kualitas pembiayaan yang sangat baik karena berada jauh dibawah ambang batas yang ditetapkan OJK, yaitu sebesar 5 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us