Jakarta, FORTUNE - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri syariah salah satunya dengan menjadikan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bank BUMN dengan menyertakan modal negara melalui saham seri A Dwiwarna.
Terkait hal ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta agar proses penyertaan saham Dwiwarna tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Saya minta dilakukan secara cermat sesuai dengan aturan yang ada. Apa yang sudah direncanakan oleh Kementerian BUMN agar dapat dieksekusi dengan baik, dengan pengawasan dari BPKP,” ungkap Ma'ruf melalui keterangan resminya, pekan lalu.
Ma'ruf juga mengingatkan, agar upaya penyertaan modal negara tersebut tidak mengganggu permodalan dan merugikan posisi Pemegang Saham Pengendali (PSP) BSI yakni Bank Mandiri, BRI dan BNI. “Secara strategi bisnis, opsi ini harus menguntungkan perusahaan dan membawa maslahat bagi negara dan masyarakat,” pintanya.