Jakarta, FORTUNE – Unit Usaha Syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) mampu menjaga kinerja keuangan yang positif jelang pemisahan unit usaha (spin-off). Seperti diketahui, BTN akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 November 2025 dengan agenda utama meminta persetujuan pemegang saham terkait spin off unit usaha syariah yang akan menjadi Bank Syariah Nasional (BSN).
Berdasarkan laporan keuangan bulanan di website resmi BTN menunjukkan pembiayaan yang disalurkan BTN Syariah tumbuh 18,2 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp50,1 triliun di Agustus 2025.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan tren pertumbuhan hingga double digit di BTN Syariah menjadi sinyal positif menjelang proses spin-off. Rekam pertumbuhan tersebut juga mencerminkan solidnya pondasi bisnis syariah di BTN.
“Dalam proses spin-off ini, kami memastikan kinerja BTN Syariah tetap berjalan optimal sekaligus sebagai wujud kesiapan BTN Syariah untuk berdiri sendiri bahkan melesat setelah spin-off nanti dan bergabung dengan Bank Syariah Nasional,” ujar Nixon melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (16/10).
Pembiayaan ini ditopang oleh penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah. Tercatat, BTN Syariah telah menyalurkan KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 36.589 per 28 September 2025.
