52% Persen Gen Z Menggunakan Media Sosial Sebagai Mesin Pencari

Jakarta, FORTUNE - Kebiasaan "Googling" kini mulai tergeser oleh tren baru. Generasi Z, yang tumbuh di era internet yang matang, mulai meninggalkan Google sebagai mesin pencari utama mereka. Menurut Bernstein Research, mereka kini lebih sering menggunakan platform media sosial seperti TikTok dan Instagram untuk mencari informasi, terutama rekomendasi restoran atau produk.
Istilah "Googling", yang pertama kali muncul di budaya populer pada 2002 dalam serial Buffy the Vampire Slayer, telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, generasi muda tampaknya lebih memilih pencarian visual dan sosial dibandingkan pencarian berbasis teks seperti yang ditawarkan Google. Bernstein mencatat, survei yang dilakukan pada April 2024 oleh Forbes Advisor dan Talker Research menunjukkan bahwa 45 persen Generasi Z lebih memilih menggunakan pencarian sosial di TikTok atau Instagram dibandingkan Google.
Mark Shmulik, seorang analis di Bernstein, mengatakan, "Generasi muda sekarang ‘mencari’, bukan ‘Googling’." Fenomena ini menandakan adanya perubahan mendasar dalam cara anak muda berinteraksi dengan internet. Demikian dilansir dari Fortune.com.
Menurutnya, Generasi Z lebih memilih media sosial untuk menemukan rekomendasi, sedangkan untuk belanja, mereka langsung mengunjungi situs seperti Amazon, atau menggunakan AI seperti ChatGPT untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.