Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Bytedance. Shutterstock/askarim

Jakarta, FORTUNE – Tren pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di perusahaan teknologi tampaknya belum juga menunjukkan tanda-tandai usai. Pada awal tahun ini, giliran ByteDance dikabarkan memangkas karyawannya sebagai langkah efisiensi bisnis.

South China Morning Post (SCMP) melansir, Selasa (3/1), perusahaan induk dari TikTok itu dikabarkan telah memecat ratusan pekerja pada akhir tahun lalu. PHK tersebut menyasar karyawan di berbagai departemen bisnis, termasuk divisi Douyin aplikasi video pendek, serta departemen gim dan real estate.

Namun, jumlah pekerja yang terdampak efisiensi ini disinyalir hanya sebagian kecil dari total karyawan ByteDance yang mencapai 100.000 orang di pelbagai negara.

ByteDance merupakan perusahaan perseorangan. Dengan begitu, mereka tidak berkewajiban mengungkapkan informasi terkait perkembangan bisnisnya kepada publik.

Para karyawan yang dipecat akan mendapat kompensasi berdasarkan lama masa kerja, serta ditambah gaji satu bulan, menurut laporan SCMP.

Meski memangkas pekerja, ByteDance pada saat sama sebenarnya masih aktif merekrut pekerja. Perusahaan itu membuka 10.000 lowongan pekerjaan, mulai dari teknik sampai pemasaran, di kota besar berbagai negara seperti Beijing, London, dan Mountain View, California.

Perampingan operasional

Editorial Team