Mengenal DApps—Kelebihan dan Kekurangannya
Jakarta, FORTUNE – Decentralized applications (dApps) adalah aplikasi atau program digital yang menyediakan layanan serupa aplikasi yang umum beredar. Pembedanya adalah: dApps memanfaatkan teknologi blockchain untuk memberikan kendali lebih banyak pada pengguna atas datanya tanpa perantara terpusat. Absennya penguasa tunggal atas data tersebut akan menyulitkan manipulasi atau perusakan data.
Aplikasi terdesentralisasi biasanya memiliki empat sifat.
Pertama, open source. Maksudnya, infrastruktur kode untuk membangun aplikasi dapat diakses oleh semua pihak.
Kedua decentralized. Seluruh catatan operasi aplikasi disimpan dalam sistem publik dan terdesentralisasi seperti blockchain untuk menghindari penguasaan terpusat.
Ketiga incentivized. Aplikasi memiliki aset kripto atau aset digital lainnya sebagai insentif untuk menjaga keberlangsungannya.
Terakhir, aplikasi terdesentralisasi bergerak dengan mekanisme konsensus dan protokol yang berbeda sesuai kebutuhannya.
Jika menengok sifat-sifat di atas, dapat dikatakan bahwa dApps pertama adalah Bitcoin.
Keunggulan dApss
DApps mempunyai kelebihan mendukung privasi data pengguna karena semua data itu tersimpan secara terenkripsi pada jaringan publik.
Karena tersimpan pada jaringan publik, kebebasan menjadi lebih tercapai dan pihak pemilik aplikasi tidak bisa menghapus atau mengubah apa pun secara sepihak.
Sistem terdesentralisasi menguntungkan pengguna platform karena dapat memberikan lebih banyak stabilitas dan transparansi. Selain itu, kesalahan atau kegagalan dalam transaksi dapat diselesaikan dengan hanya memasukkan source code.
Dengan adanya kebebasan tersebut, semua pengguna akan bisa melakukan apa pun, tidak seperti pada aplikasi biasa seperti Twitter, yang dapat menghapus suatu konten tanpa persetujuan pemilik.
Selain itu, karena dApps menggunakan jaringan publik, biaya penyimpanan data dapat ditekan agar lebih murah, dan kemungkinan untuk berinovasi menjadi lebih tinggi.
Kekurangan dApps
DApps masih terus berkembang karena masih berada dalam tahap awal sehingga operasionalnya masih berpotensi rusak atau macet. Karena itu, inovasi masih membutuhkan waktu lama.
Sudah begitu, sistem ini kurang luwes bagi pengguna karena aplikasi terdesentralisasi biasanya membutuhkan proses penggunaan cukup rumit.
DApps juga cukup sulit dijaga karena data yang telah terbit pada jaringan blockchain akan lebih sulit untuk dimodifikasi. Kondisi tersebut menyulitkan pengembang untuk untuk memperbarui aplikasi saat menemui bug yang harus dihapus.
