Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi TikTok. Shutterstock/Nattakorn Maneerat

Intinya sih...

  • Tiktok komitmen edukasi dan ruang digital aman bagi remaja
  • Remaja harus merasa aman di dunia digital, perlu pendampingan orang tua
  • 74% anak menggunakan gawai tanpa pengawasan orang tua

Jakarta,FORTUNE - Tiktok memperkuat komitmennya untuk mengedukasi dan menciptakan ruang digital yang aman bagi remaja. Seperti diketahui, sosial media masih dibayangi oleh berbagai risiko yang mengintai, terutama bagi anak-anak dan remaja. 

Direktur Komunikasi Tiktok Indonesia, Anggini Setiawan mengungkapkan bahwa keamanan digital bukan hanya seked isu tren—ini sangat penting. 

"Remaja harus merasa aman berekspresi di dunia digital, dan orang tua perlu aktif mendampingi perjalanan digital anak remaja mereka. Sayangnya, percakapan tentang keamanan digital kerap baru dimulai setelah masalah terjadi," kata Anggini melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/2). 

74% anak menggunakan gawai tanpa pengawasan orang tua

Ilustrasi aplikasi TikTok (Unsplash/@solenfeyissa)

Sebuah laporan dari UNICEF pada 2024 menunjukan bahwa dari 30 juta anak pengguna internet di Indonesia, 74 persen menggunakan gawai tanpa pengawasan atau pengaturan dari orang tua. 

Mereka sangat rentan terhadap berbagai ancaman daring, mulai dari cyberbullying, eksploitasi seksual, hingga paparan konten negatif lainnya. 

Untuk itu, dalam hal kebijakan aplikasi, Tiktok telah menerapkan batasan usia minimum 14 tahun saat membuat akun. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah membatasi usia dalam bersosial media. 

Selain itu, Tiktok secara proaktif menghapus akun-akun yang melanggar ketentuan usia. Tercatat, sejak Januari hingga September 2024, pihaknya telah menghapus 66 juta akun pelanggar ketentuan usia. 

Tiktok juga menerapkan fitur keamanan yang disesuaikan dengan usia pengguna. Seperti fitur pesan langsung tidak diizinkan bagi pengguna berusia 14–15 tahun, dan tersedia bagi pengguna berusia 18 tahun ke atas.

Tiktok & Sejiwa perkenalkan resep 3S dalam sosial media

Tiktok & Sejiwa perkenalkan resep 3S dalam sosial media/Dok Tiktok

Pada tahun ini, Tiktok juga melanjutkan program Seru Berkreasi dan #SalingJaga. Di tahun kedua ini, TikTok kembali menggandeng Sejiwa Foundation untuk roadshow edukasi keamanan digital hingga ke 10 sekolah menengah atas di Jabodetabek. 

Untuk mengedukasi dan mengajak keterlibatan orang tua dalam mendampingi remaja di dunia digital di Indonesia, TikTok juga menggandeng mitra baru, Keluarga Kita, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pendidikan keluarga di Indonesia. 

Founder Sejiwa Diena Haryana juga memperkenalkan prinsip 3S, yang meliputi screen time, screen break, dan screen zone. 

Untuk screen time adalah batasan waktu penggunaan gadget atau bermedia sosial. Peran orang tua harus hadir dalam mengatur waktu. 

Sementara itu, screen break adalah waktu istirahat dari penggunaan gadget. Penggunaan gadget secara terus-menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti postur tubuh yang buruk, mata minus, kantung mata, dan gangguan tidur. 

Terakhir adalah screen zone yakni aturan area atau ruangan di mana penggunaan gadget tidak diperbolehkan. Seperti di kamar tidur, toilet hingga ruang makan.

Editorial Team