Bahlil Akan Beri Freeport Izin Ekspor Konsentrat Hingga Juni 2025

- Bahlil meminta Freeport menyelesaikan smelter tembaga di Gresik paling lambat Juni 2025 setelah kebakaran Oktober 2024.
- Pemerintah memberi perpanjangan izin ekspor tembaga hingga Juni 2025 dan akan diberikan secara bertahap karena smelter baru butuh waktu untuk dapat beroperasi optimal.
- Pemerintah masih mempertimbangkan besaran izin ekspor konsentrat tembaga untuk PTFI dengan kapasitas produksi smelter baru mencapai 1,7 juta ton per tahun.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) segera menyelesaikan perbaikan smelter tembaga terbarunya di Gresik, Jawa Timur, paling lambat Juni 2025. Instruksi tersebut diberikan menyusul insiden kebakaran yang melanda fasilitas tersebut pada Oktober 2024.
Bahlil mengatakan jika PTFI gagal memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan, pemerintah tidak akan segan-segan menjatuhkan sanksi.
"Saya sudah meminta Pak Tony Wenas (Presiden Direktur PTFI) untuk menandatangani pernyataan bermaterai dan dinotariskan. Jika sampai Juni belum rampung, maka akan ada sanksi yang diberikan," ujarnya di hadapan wartawan, Jumat (21/2).
Pemerintah juga berencana memberikan perpanjangan izin ekspor tembaga bagi PTFI, yang seharusnya berakhir pada 31 Desember 2024.
Relaksasi ini akan berlaku hingga Juni 2025 di luar penegasan Bahlil bahwa izin itu akan diberikan secara bertahap. Menurutnya, smelter berkapasitas besar ini membutuhkan waktu untuk beroperasi secara optimal dan tidak dapat langsung mencapai kapasitas penuh.
"Kita tahu bahwa smelter ini ditargetkan selesai Juni. Tetapi dalam operasionalnya, pabrik tidak bisa langsung beroperasi 100 persen. Kalau dipaksakan, bisa ada masalah lagi. Ini harus dikebut karena sebelumnya kita sudah menghentikan operasionalnya," kata Bahlil.
Besaran kuota masih dipertimbangkan
Hingga kini pemerintah masih mempertimbangkan besaran izin ekspor konsentrat tembaga untuk PTFI. Bahlil mengatakan kapasitas produksi smelter baru ini mencapai 1,7 juta ton per tahun, sementara total produksi konsentrat Freeport mencapai lebih dari 3 juta ton per tahun.
Sebelumnya, Tony Wenas, Presiden Direktur PTFI menyatakan tahap pengujian atau commissioning smelter yang tengah diperbaiki akan dimulai pada pertengahan Maret dan berlangsung hingga pekan ketiga Juni 2025.
"Rencana commissioning dan pre-commissioning akan berjalan mulai pertengahan Maret hingga akhir Juni," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Kamis (20/2).
Dampak kebakaran yang terjadi sebelumnya ditaksir menyebabkan kerugian sekitar US$130 juta, yang seluruhnya ditanggung asuransi. Saat ini, proses pembongkaran bagian smelter yang terdampak telah selesai. Hingga Desember 2024, pembangunan smelter Freeport di Gresik telah menghabiskan dana US$4,2 miliar. Smelter ini dirancang mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun serta menghasilkan 6.000 ton logam mulia.