BUSINESS

Walau Masih Rendah Literasi, Masyarakat Tetap Butuh Asuransi

David Nolan adalah CEO Allianz Life Indonesia yang baru.

Walau Masih Rendah Literasi, Masyarakat Tetap Butuh AsuransiDavid Nolan, CEO PT Asuransi Allianz Life Indonesia saat wawancara bersama Fortune Indonesia, Kamis (28/10).(FORTUNEIDN)
29 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah alih-alih jumlah penduduknya yang besar. Banyak orang belum paham sepenuhnya arti penting asuransi. Demikian pendapat David Nolan, Direktur Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia, dalam wawancara eksklusif dengan Fortune Indonesia, di Kantor Allianz, Jakarta, Kamis (28/10).

“Mungkin Anda dapat mengatakan bahwa selama ini hidup Anda baik-baik saja tanpa asuransi. Jadi, kenapa harus memilikinya? Tapi, coba lihat situasi pandemi seperti sekarang. Sebenarnya saat ini adalah contoh yang paling ekstrem untuk meyakinkan tentang betapa Anda sangat membutuhkan perlindungan asuransi,” ujar pria asal Irlandia ini.

David mengilustrasikan sebuah rumah tangga dengan 'tulang punggung’ keluarga yang sakit atau bahkan meninggal. “Apa yang terjadi dengan keluarga tersebut? Tugas kami adalah membantu dalam situasi yang sulit seperti ini,” katanya.

Dalam hematnya, banyak aspek kehidupan membutuhkan jaminan asuransi. Saat seseorang sakit dan perlu dirawat, asuransi kesehatan akan membantu. Saat anak-anak mulai sekolah, asuransi pun dapat membantu. Hingga, pada saat sebuah keluarga harus kehilangan ‘tulang punggungnya’, asuransi dapat memainkan perannya.

“Jadi, bila Anda bertanya tentang apa tujuan kami, jawabannya cukup sederhana:,yakni untuk membantu lebih banyak lagi masyarakat Indonesia,” ujar David.

Edukasi untuk tingkatkan literasi

Salah satu penyebab rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia literasi yang rendah. Kondisi demikian memosisikan seseorang dalam jurang ketidakpahaman. Namun, menurutnya, guru terbaik adalah pengalaman.

“Saya rasa, beberapa waktu belakangan menjadi pengajaran yang sangat baik bagi masyarakat, karena mereka melihat langsung tentang berbagai hal yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Padahal, kita semua butuh kepastian masa depan kan?” katanya.

Karenanya, lembaga asuransi seperti Allianz perlu berupaya secara serius dalam memberikan edukasi. Selain itu, Allianz juga memudahkan akses bagi masyarakat untuk beroleh layanan asuransi.

“Sejalan dengan pemerintah Indonesia, Allianz merasa perlu untuk meningkatkan edukasi finansial dan penetrasinya di berbagai lapisan masyarakat. Dan untuk mewujudkannya, sarana digital dapat dimanfaatkan, karena lebih cepat dan lebih tepat sasaran untuk menolong orang lebih banyak lagi,” ujarnya.

Tingkatkan pelayanan dengan terobosan One Allianz

Selain mendongkrak pelayanan dengan pemanfaatan teknologi digital, Allianz memiliki sebuah terobosan yang disebut One Allianz. Konsep ini menyatukan layanan berbagai produk asuransi jiwa dengan asuransi non-jiwa.

“Para pengguna asuransi biasanya tidak akan terlalu mempermasalahkan dari mana solusi perlindungan ini berasal. Yang ingin kami tawarkan adalah, pada saat seseorang datang ke agen atau kantor, semua yang mereka butuhkan akan langsung” terjawab, katanya.

One Allianz membuat pengurusan asuransi jiwa dan asuransi kendaraan terjadi di satu tempat, tanpa perlu perpindahan ke lokasi berbeda. “Yang kami mau lakukan terkait dengan interaksi dengan para pengguna asuransi, baik secara online maupun pertemuan langsung, mereka bisa dapat semua opsi ini dalam satu pertemuan atau dari satu sesi di telepon. Itu yang mau kami lakukan. Dengan ini, kami benar-benar melakukan differensiasi di pasar,” ujarnya.

Related Topics