Pola Konsumsi Q1-25 Berubah, Pendapatan XXI Turun 29,5%

Jakarta, FORTUNE - Emiten jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), meraih pendapatan senilai Rp929,2 miliar pada kuartal I 2025, menurun 29,50 persen (YoY) dari Rp823,81 miliar.
Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman menjelaskan faktor seasonality dan momentum mempengaruhi jumlah kunjungan penonton. Berdasarkan data historis operasional perseran, terjadi perubahan tren konsumsi yang mempengaruhi prioritas dan pola konsumsi.
"Secara khusus untuk segmen hiburan, aktivitas menonton film di bioskop menurun jika dibandingkan hari-hari biasanya," kata Suryo, dikutip Jumat (25/4).
Secara detail, kontributor utama pendapatan perseroan pada kuartal I 2025 adalah penjualan tiket (63 persen), disusul dengan bisnis makanan dan minuman (33 persen).
Sejalan dengan penurunan pendapatan, Cinema XXI pun membukukan rugi bersih Rp69,43 miliar, berbalik dari laba bersih Rp141,56 miliar pada kuartal I 2024.
Kendati demikian, Cinema XXI tetap mencatat EBITDA positif sebesar Rp125,2 miliar. Tidak hanya itu, Cinema XXI juga berhasil mempertahankan pengeluaran per penonton (spend per head) untuk pembelanjaan produk F&B sebesar Rp24.425, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp22.401.
Dari segi volume, pada kuartal pertama 2025 terdapat lima film yang memperoleh lebih dari 1 juta penonton, sementara pada periode yang sama tahun lalu terdapat tujuh film.
Pada awal tahun ini, Cinema XXI pun melanjutkan ekspansi di empat lokasi baru. Dengan begitu, jumlah layar perseroan bertambah sebanyak 15. Keempat bioskop terbaru adalah Tenth Avenue XXI Bandung, Living World Grand Wisata XXI Bekasi, Bandara City Mall XXI Tangerang, dan Mall Indramayu XXI.
Dengan demikian, hingga 31 Maret 2025, jaringan Cinema XXI telah menjangkau 66 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, dengan total 1.365 layar di 260 lokasi bioskop.
Suryo memperkirakan kondisi akan berbalik pada kuartal kedua 2025. Apa yang melandasi hal itu? Capaian jumlah penonton sepanjang April 2025 saja sudah mendekati total perolehan penonton pada kuartal I 2025. Itu berkat kontribusi lima film yang tayang selama periode libur lebaran.
“Pencapaian ini mencerminkan kuatnya daya tarik bioskop sebagai tempat hiburan yang berkualitas dan terjangkau, serta pentingnya momen-momen spesial untuk menarik penonton ke bioskop,” kata Suryo.