Prabowo Ajak Pengusaha Turki Bangun Pabrik Tekstil Hingga Baterai

- Prabowo mengajak pengusaha Turki berinvestasi di sektor strategis Indonesia, seperti energi terbarukan dan tekstil.
- Presiden Prabowo menekankan pentingnya percepatan penyelesaian Bilateral Investment Treaty antara Indonesia dan Turki.
- Kedua negara sepakat memperluas akses pasar, menghapus hambatan perdagangan, dan menjajaki kerja sama dalam bidang pertahanan.
Jakarta, FORTUNE - Presiden Prabowo Subianto mengajak para pelaku usaha Turki untuk menanamkan modal di berbagai sektor strategis Indonesia, seperti industri baterai kendaraan listrik, energi terbarukan, pertahanan, dan tekstil. Ajakan tersebut disampaikan usai pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang berlangsung di Istana Kepresidenan Turki, Kamis (10/4).
Prabowo menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian Bilateral Investment Treaty antara kedua negara. Menurutnya, perjanjian ini akan membuka pintu yang lebih luas bagi pengusaha Turki untuk berinvestasi di Indonesia.
“Saya mengundang perusahaan-perusahaan dari Turki untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan industri baterai, energi terbarukan, pertahanan, hingga tekstil premium di Indonesia,” kata Prabowo saat pidato yang disiarkan secara virtual, Kamis (10/4).
Tak hanya itu, Prabowo dan Erdogan juga menyepakati perlunya memperluas akses pasar dan menghapus hambatan perdagangan antara kedua negara. Keduanya pun sepakat untuk mempercepat penyusunan Preferential Trade Agreement sebagai landasan menuju kerja sama ekonomi yang lebih komprehensif, yakni Indonesia-Turkiye Comprehensive Economic Preferential Agreement.
“Hanya melalui kekuatan ekonomi, suara kita bisa terdengar lebih lantang di panggung dunia,” tutur Prabowo.
Dalam bidang pertahanan, kedua negara juga sepakat menjajaki kerja sama dalam bentuk joint venture untuk proyek-proyek strategis. Prabowo bahkan menyampaikan minat Indonesia untuk terlibat dalam pengembangan jet tempur generasi kelima KAAN buatan Turki, serta kerja sama dalam pembangunan kapal selam.
“Indonesia menyatakan minatnya untuk ambil bagian dalam pengembangan jet tempur KAAN generasi kelima, termasuk kolaborasi pembangunan kapal selam bersama industri pertahanan Turki,” tutur Prabowo.
Pertemuan bilateral ini juga menghasilkan penandatanganan dan pertukaran sejumlah nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara, yang mencakup berbagai bidang kerja sama:
Nota kesepahaman antara BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Kementerian Dalam Negeri Turki terkait penanganan bencana dan kondisi darurat.
MoU antara Kantor Komunikasi Kepresidenan RI dan Direktorat Komunikasi Presiden Turki dalam bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi.
Perjanjian kerja sama kebudayaan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki.