BTN Kantongi Laba Senilai Rp774 miliar di Kuartal I-2022
Ditopang segmen perumahan, kredit tumbuh 6,04%.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) membukukan laba bersih senilai Rp774 miliar sepanjang kuartal I/2022. Perolehan tersebut melonjak 23,89 persen (yoy) bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp625 miliar.
"Pencapaian ini berkat bisnis model dan implementasi strategi yang tepat. Ke depan kami tetap optimistis karena ekonomi semakin pulih seiring berakhirnya pandemi,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam Paparan Kinerja Keuangan di Jakarta, Jumat (22/4).
Ditopang segmen perumahan, kredit tumbuh 6,04%
Sepanjang periode Januari-Maret 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit senilai Rp277,13 triliun meningkat 6,04 persen (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp261,34 triliun.
Menurut Haru, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I/2022. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp248,57 triliun.
Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I/2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp134,04 triliun tumbuh 9,01 persen (yoy). Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,16 persen (yoy) menjadi Rp84,28 triliun pada kuartal I/2022.
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian," kata Haru.
Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) BTN terus membaik. NPL Gross di level 3,6 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,25 persen. Sedangkan NPL Nett sebesar 1,28 persen, turun dari posisi 1,94 persen.
Pendapatan bunga bersih tumbuh 28,81%
Kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 28,81 persen (yoy) pada kuartal I/2022 menjadi Rp3,57 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) Bank BTN juga mengalami kenaikan menjadi 4,29 persen (yoy) di kuartal I/2022.
Menurut Haru, meski rasio NPL mengalami perbaikan, Bank BTN pada kuartal I/2022 tetap menaikkan rasio cadangan atau Coverage Ratio menjadi 146,73 persen.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Haru mengungkapkan pada kuartal I/2022 perolehan DPK Bank BTN mencapai Rp290,53 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp128,26 triliun naik sebesar 13,85 persen (yoy) dibandingkan akhir Maret 2021 sebesar Rp112,66 triliun.
“Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat porsi dana murah mengalami kenaikan menjadi 44,15 persen (yoy) dari total DPK Bank BTN pada kuartal I/2022,” jelasnya.
Haru menegaskan, kenaikan dana murah Bank BTN berhasil menekan biaya dana atau cost of fund Bank BTN pada kuartal I/2022 menjadi 2,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,69 persen.
Kinerja BTN Syariah tumbuh positif
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN (BTN Syariah) juga tumbuh positif pada kuartal I/2022.
Laba bersih UUS BTN tersebut tercatat melonjak di level 25,39 persen (yoy) menjadi Rp75,41 miliar. Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil.
Pada kuartal I/2022, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 10,87 persen (yoy)menjadi Rp28,24 triliun. Sementara itu, total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah mencapai Rp27,99 triliun tumbuh 8,7 persen (yoy) pada akhir Maret 2022.
Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah sepanjang periode Januari-Maret 2022 berhasil tumbuh 11,08 persen (yoy) menjadi Rp37,35 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp33,63 triliun.