FINANCE

Hadapi 2022, Perbankan Optimis Capai Pertumbuhan Kredit di Atas 5%

BRI optimis tumbuhkan kredit hingga 10%

Hadapi 2022, Perbankan Optimis Capai Pertumbuhan Kredit di Atas 5%Ilustrasi Bank/ Shutterstock.Kevin George
10 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE-  Perbankan dalam negeri optimis dapat menyalurkan kreditnya ke masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Bahkan berapa bank papan atas membidik pertumbuhan kredit di atas 5 persen sepanjang tahun ini.  

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya  mengatakan, kredit perbankan pada 2022 diprediksi dapat tumbuh pada kisaran 5,1 persen hingga 8,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Hal tersebut sepertinya diamini oleh pelaku perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

BRI optimis tumbuhkan kredit hingga 10%

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, pada pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit dikisaran 8 persen hingga 10 persen secara tahunan. 

"Kredit BRI juga akan tetap tumbuh selektif salah satunya adalah dengan memanfaatkan stimulus bisnis pemerintah serta melakukan eksplorasi new growth engine termasuk optimalisasi sinergi ultra mikro serta salary based loan yang lebih kompetitif," jelas Aestika kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Senin (10/1).

Menurutnya, kredit di 2022 akan ditopang oleh segmen mikro dan konsumer. Sementara untuk segmen kecil akan difokuskan pada transaction based loan dan segmen korporasi akan didorong pada optimalisasi rantai nilai. 

Target pertumbuhan kredit BCA

Perbankan lain yang optimistis dengan kinerja tahun ini adalah BCA. Perusahaan menilai pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandemi masih terus berlangsung. Oleh karena itu BCA berharap pertumbuhan kredit akan berada pada kisaran 7 persen hingga 8 persen di tahun 2022.

"Ini ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit," kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn kepada Fortune Indonesia, Senin (10/1).

Hera menjelaskan, penyaluran kredit baru BCA tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment). Sehingga total kredit BCA tumbuh 4,1 persen secara tahunan menjadi Rp 605,9 triliun pada September 2021.

"Pertumbuhan kredit ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan KPR, dimana kredit pada kedua segmen tersebut masing-masing naik 7,1 persen dan 6,5 persen secara tahunan mencapai Rp269,9 triliun dan Rp95,1 triliun," jelas Hera.

Related Topics