Laba BFI Finance Menyusut jadi Rp1,2 Triliun pada Kuartal III-2023
Pembiayaan baru BFI Finance naik 5,3% jadi Rp14,5 triliun.
Jakarta, FORTUNE - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp1,2 triliun hingga kuartal III-2023. Laba tersebut sedikit menurun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,3 triliun.
Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono menyatakan pihaknya masih cukup resilient dalam melewati berbagai isu peningkatan risiko industri pembiayaan di kuartal kedua kemarin. Ia menyebut, berakhirnya status pandemi diprediksi mempengaruhi profil debitur dan konsumen. Selain itu, dampak libur panjang lebaran diyakini membuat volume penjualan kendaraan bermotor berkurang dan tertundanya pembayaran nasabah.
“Kami cukup agile menghadapi dinamika perkembangan kondisi eksternal dan juga tentunya internal Perusahaan," kata Sudjono melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (26/10).
Pembiayaan baru BFI Finance Tumbuh 5,3% jadi Rp14,5 Triliun
Meski demikian, nlai pembiayaan baru BFI Finance pada kuartal III-2023 dilaporkan mencapai Rp14,5 triliun atau meningkat 5,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 (year-on-year/yoy).
Sudjono menjelaskan, mayoritas nilai pembiayaan baru sebesar 58,3 persen berasal dari pembiayaan berjaminan (refinancing) kendaraan roda empat yang memang merupakan core bisnis Perusahaan.
Pertumbuhan nilai tersebut juga berkontribusi terhadap peningkatan nilai total pembiayaan bersih yang mencapai Rp20,5 triliun atau naik 16,9 persen (yoy). Hal ini secara keseluruhan turut mendorong kenaikan nilai aset dari Rp20,0 triliun menjadi Rp24,2 triliun atau naik 20,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sembari menjaga kondisi likuiditas dan rentabilitas di tingkat yang aman, BFI Finance tetap memastikan diri untuk menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) bruto per September 2023 tercatat 2,02 persen sementara NPF neto berada di level 0,36 persen.
"Dengan adanya disrupsi operasional pada akhir semester pertama kemarin, kami mengetatkan penyaluran pembiayaan baru serta berbenah di segala lini, contohnya menjaga kualitas pembiayaan untuk mencapai level optimal serta peningkatan infrastruktur keamanan digital,” ujar Sudjono.
Pembiayaan modal usaha di BFI Fianance sentuh Rp8,8 triliun
Sebagai salah satu komitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, BFI Finance juga telah mengucurkan pembiayaan modal usaha untuk konsumen senilai Rp8,8 triliun atau setara dengan 60,9 persen dari keseluruhan total pembiayaan baru selama Januari hingga September.
Sementara itu, sisanya adalah untuk pembiayaan multiguna sebesar 21,3 persen, pembiayaan investasi bagi konsumen pelaku usaha sebanyak 15,8 persen dan pembiayaan syariah 2,0 persen.
Ia menjelaskan, fitur pembiayaan untuk pembelian kendaraan roda dua listrik bekerja sama dengan beberapa merek menjadi variasi baru yang mewarnai produk pembiayaan BFI Finance, dengan beberapa inisiatif lainnya juga sedang dijalankan dan saat ini sedang dalam tahap implementasi guna menambah akselerasi bisnis.
“Kami terus menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun dengan berbagai inisiatif, di antaranya tetap fokus pada valuasi yang tepat, penyediaan solusi pembiayaan bersifat customer centric sesuai kebutuhan masing-masing segmen pasar lewat dukungan teknologi informasi, serta proses kredit yang benar,” tutup Sudjono.
Sampai dengan kuartal ketiga ini, net gearing ratio BFI Finance tercatat sebesar 1,2 kali, jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan regulator untuk perusahaan pembiayaan, yakni sebesar 10 kali. Persentase Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) terpantau masing-masing berada di level 8,0 persen dan 17,1 persen.