03 September 2021
Jakarta, FORTUNE - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, nominal simpanan nasabah tumbuh 10,18 persen secara Year on Year (YoY) menjadi Rp7.038 triliun per Juli 2021. Sementara itu, untuk jumlah rekening simpanan nasabah per Juli 2021 tercatat juga tumbuh sebesar 12,6 persen (YoY) menjadi 359.949.911 rekening.
Data ini berdasarkan pada Distribusi Simpanan per Juli 2021 pada 107 Bank Umum yang terdiri dari 95 Bank Umum Konvensional dan 12 Bank Umum Syariah.
Rekening di atas Rp5 miliar tumbuh tertinggi
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, per Juli 2021 semua kategori (tier) simpanan mengalami pertumbuhan positif. Namun demikian, pertumbuhan nominal tertinggi terjadi pada tier dengan saldo rekening di atas Rp5 miliar. Hal ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada industri perbankan nasional.
“Artinya, dana pada tiering tersebut yang mayoritas merupakan dana milik korporasi mulai terdistribusi merata. Hal ini mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi nasional tengah bergerak ke arah yang lebih baik, terlihat dari dunia usaha yang mulai bersiap untuk kembali melakukan ekspansi," kata Purbaya melalui keterangan resminya di Jakarta, (3/9).
Purbaya juga menambahkan, pada Juli 2021 secara yoy nominal simpanan memang mengalami kenaikan. Namun secara month-to-month ada yang mengalami penurunan nominal simpanan dengan tier di atas Rp2 miliar yakni sebesar -0,1 persen atau setara dengan Rp3,83 triliun.
PPKM Darurat jadi faktor peningkatan simpanan
Purbaya pun menjelaskan, merebaknya varian Delta sempat menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi yang terjadi akibat pelaksanaan PPKM Darurat (Level 4). Hal tersebut menurutnya juga menjadi salah satu faktor peningkatan simpanan masyarakat.
Purbaya juga menyatakan, program vaksinasi masyarakat secara intensif akan memberikan dampak yang baik dalam menurunkan kasus positif COVID-19 serta Bed Occupancy Rate (BOR) nasional. Melihat perkembangan yang baik ini, menurutnya dunia usaha akan kembali optimis berekspansi.
"Seperti yang tercermin pada PMI Manufaktur Indonesia yang pada Agustus meningkat menjadi 43,7 dari bulan Juli yang sempat menurun ke level 40,1,” jelasnya.
Deposito jadi produk simpanan terbesar
Berdasarkan jenisnya, lanjut Purbaya, dari total simpanan sebesar Rp7.038 triliun, proporsi terbesar jenis simpanan ialah produk deposito sekitar 40,15 persen. Angka tersebut diikuti oleh tabungan sekitar 32,01 persen , giro 26,87 persen, serta deposit on call dan sertifikat deposito 0,97 persen.
Meski demikian, Giro tetap mengalami pertumbuhan simpanan tertinggi secara (YoY), sebesar 17,51 persen, diikuti oleh tabungan sebesar 13,66 persen, dan deposito sebesar 4,14 persen.
Dirinya menyebut, cakupan penjaminan LPS kepada masyarakat telah mencapai di atas target sebagaimana ditetapkan oleh Undang - Undang LPS yakni sebesar 90 persen. Berdasarkan data Juli 2021, cakupan penjaminan LPS ialah 99,92 persen atau 359.644.232 rekening simpanan.
Kita ketahui, besaran nilai simpanan yang dijamin LPS sebesar Rp2 miliar per nasabah per bank setara dengan 35,1 kali PDB per kapita nasional tahun 2020. Rasio ini jauh di atas rata-rata upper-middle income countries yang sebesar 6,3 kali PDB per kapita. Dan juga lower-middle income countries yang sebesar 11,3 kali PDB per kapita. Tingginya cakupan penjaminan simpanan ini menunjukkan tingginya komitmen LPS dalam menjaga kepercayaan nasabah perbankan nasional.