FINANCE

KB Bukopin Fokus Pembiayaan dan Penyelesaian Aset pada 2023

KB Bukopin telah lunasi Rp10 triliun aset bermasalah.

KB Bukopin Fokus Pembiayaan dan Penyelesaian Aset pada 2023Ilustrasi KB Bukopin/Instagram KB Bukopin
04 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) memaparkan sejumlah fokus Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini. Perusahaan mengatakan, akan berfokus pada pembiayaan ke segmen nasabah Korea atau Korean Link dalam penyaluran pembiayaan serta penyelesaian aset bermasalah. 

Manajemen KB Bukopin menjelaskan, fokus pembiayaan tersebut akan diarahkan pada nasabah SME yang merupakan supply chain dari Korean Link. Tak hanya itu, KB Bukopin akan menggenjot segmen retail seperti kredit mortgage. 

"Hal ini telah berjalan salah satunya untuk nasabah otomotif yang saat ini naik daun dengan produksi kendaraan elektroniknya. KB Bukopin juga menyediakan fasilitas kredit supply chain untuk dealernya," tulis Perseroan dikutip dari lampiran paparan publik (public expose) tahunan di keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (3/1).

Lunasi Rp10 triliun aset bermasalah

Menghitung uang
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Kuncheek)

Hingga kini, progres penyelesaian aset bermasalah di KB Bukopin juga masih berlangsung. Sejak 2021 hingga 2022, KB Bukopin sudah melunasi sekitar Rp 10 triliun aset bermasalah melalui beberapa tindakan, berupa intensive collection, bulk sales dan write-off. 

"Proses penyelesaian asset bermasalah saat ini masih berjalan dan target kami dapat diselesaikan pada tahun 2023," tulis Perseroan.

Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin juga sempat menyampaikan, arah strategi pada KB Bukopin ini dapat dibagi menjadi dua tahap. "Yang pertama, tahun 2023 fokus pada penanganan bad loan dan menjadikan PPOP positif. Selanjutnya tahun 2024, target pada net income menjadi positif," kata Seng Hyup.

NPL Gross KB Bukopin hingga akhir 2022 tercatat masih sekitar 5 persen, dan ditargetkan menurun tahun ini. Perusahaan juga menyiapkan srategi pengelolaan risiko kredit dengan memperkuat penilaian risiko dalam mengevaluasi debitur. 

"Perseroan memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit sebagai pedoman dalam menerapkan manajemen risiko kredit guna memastikan konsistensi dan standardisasi pada pendekatan manajemen risiko kredit dan kontrol," tulis manajemen. 

Siap right issue kuartal I-2023

Transaksi di KB Bukopin Syariah. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Related Topics