SF Sekuritas Ramal Kinerja Amar Bank Moncer Usai diakuisisi Investree
Laba Amar Bank diyakini tembus Rp150,9 miliar pada 2023.
Jakarta, FORTUNE - Surya Fajar Sekuritas (SF Sekuritas) memproyeksikan kinerja PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) makin cemerlang pada tahun 2023. Terutama dari pertumbuhan nilai yang tercipta atas sinergi antara Amar Bank dan Investree, yang mana Investree saat ini menggenggam 18,4 persen saham AMAR.
Proyeksi tersebut tertuang dari laporan riset ekuitas yang diterbitkan oleh SF Sekuritas. Rekomendasi tersebut berasal dari beberapa perkembangan positif yang diharapkan dapat dilihat oleh investor.
"Laporan optimistis tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa sinergi bank dengan kode saham AMAR bersama Investree akan memperluas target pasarnya ke segmen pelanggan yang lebih besar dan saling melengkapi," tulis keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (13/10).
Secara khusus, Investree menargetkan segmen kredit usaha kecil dan menengah (UKM) yang belum terlayani, yang kini dapat dilayani melalui AMAR. ssementara AMAR terus bertumbuh pesat di segmen kredit konsumer dan bisnis mikro melalui platform pinjaman digitalnya, Tunaiku.
Laba Amar Bank diyakini tembus Rp150,9 miliar pada 2023
Pada tahun 2016 hingga 2021 AMAR merealisasikan CAGR 96 persen dalam penyaluran pinjaman melalui Tunaiku, dari hanya Rp73 miliar pada 2016 menjadi Rp 2,1 triliun pada 2021.
Analis SF Sekuritas kini memperkirakan pendapatan bunga bersih dan laba bersih AMAR tumbuh sebesar 32,2 persen dan 17,4 persen CAGR masing-masing pada tahun 2023-2027.
Laporan tersebut menyoroti bahwa pada tahun 2023, AMAR diperkirakan akan mencatat laba bersih sebesar Rp150,9 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 49 persen (yoy)
Rekomendasi beli AMAR target harga Rp460
Dalam hal penilaian, laporan tersebut mengeluarkan rekomendasi BELI untuk AMAR dengan target harga Rp 460, menggunakan Model Pertumbuhan Gordon, dengan asumsi biaya ekuitas 10,2 persen, dan tingkat pertumbuhan normal 9,7 persen.
Laporan tersebut lebih lanjut menyoroti bahwa saat ini segmen konsumer dan bisnis mikro berkontribusi sekitar 87 persen dari total pinjaman AMAR, sedangkan segmen korporasi besar berkontribusi 13 persen.
Kolaborasi dengan Investree akan memungkinkan AMAR untuk mengakses segmen UKM dan memungkinkan bank untuk mempertahankan pertumbuhan dan diversifikasi kredit yang kuat ke depan.
Mengomentari laporan tersebut, David Wirawan, Executive Vice President Finance Amar Bank mengatakan, pihaknya telah menerima banyak ulasan dan komentar positif dari analis ekuitas.
"Amar Bank tetap benar-benar fokus untuk mengembangkan platform pinjaman digitalnya, Tunaiku, yang dilengkapi dengan aplikasi bank cerdas khusus seluler berbasis cloud, Senyumku," tutup David.