FINANCE

Survei DBS: UMKM Mulai Prioritaskan Aspek ESG

59% UKM temui hambatan penerapan ESG.

Survei DBS: UMKM Mulai Prioritaskan Aspek ESGFoto Gedung DBS. (Dok. DBS)
22 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Hampir semua UKM di Indonesia melihat Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai prioritas di bisnis mereka. Hal tersebut terungkap pada Survei bertajuk Catalysts of Sustainability yang dilakukan oleh DBS Bank Ltd (Bank DBS) bersama Bloomberg

“Kami sadar bahwa UKM menghadapi banyak rintangan, terutama saat bertransisi menjadi bisnis yang lebih berkelanjutan dan amat penting bagi UKM untuk berhasil melaluinya,” ujar Group Head, SME Banking, Bank DBS Joyce Tee melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (22/11). 

Survei dilakukan kepada lebih dari 800 usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia, dan sejumlah negara lain seperti Singapura, Tiongkok, Taiwan, Hongkong, dan India untuk melihat tren sustainability di masing-masing negara.  Hasilnya, 99 persen pelaku UKM telah memprioritaskan ESG dalam bisnisnya. Para pelaku UKM juga mengaku telah menghadirkan produk/proses yang berlandaskan aspek keberlanjutan. 

59% UKM temui hambatan penerapan ESG

Ilustrasi UMKM dengan produk sepatu lokal.
Ilustrasi UMKM dengan produk sepatu lokal. (Dok. Kemenkeu)

Kendati demikian, dalam survei tersebut tercatat 59 persen UKM menemui hambatan dalam menyeimbangkan dan menerapkan ESG dengan pertumbuhan bisnis dan transisi operasi bisnis. 

Kemudian, masalah pendanaan dan teknis pengarahan adalah beberapa hal krusial yang perusahaan butuhkan saat mengimplementasikan ESG. Terlepas dari berbagai tantangan yang ada, pemimpin bisnis dan pengambil keputusan tetap merespon positif pengadopsian aspek sustainability di sektor bisnis. 

Chief Sustainability Officer Bank DBS Helge Muenkel juga mengatakan, jika perusahaan tidak bertransisi ke lower-carbon societies, mereka akan mempertaruhkan banyak hal. "Beberapa darinya adalah aset menjadi terlantar dan produk yang kehilangan relevansinya," kata Muenkel. 

83% perusahaan di Asia juga telah prioritaskan ESG

Presiden Jokowi berpidato pada Sidang Komisi Ke-78 United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), secara virtual dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (23/5).
Presiden Jokowi berpidato pada Sidang Komisi Ke-78 United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), secara virtual dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (23/5). (dok. Setkab)

Related Topics