FINANCE

Tak Bagi Dividen, Ini Keputusan RUPS Bank Neo Commerce

BNC gunakan Rp375 miliar dari PUT V untuk penyaluran kredit.

Tak Bagi Dividen, Ini Keputusan RUPS Bank Neo CommerceRUPS Bank Neo Commerce/Dok BNC
25 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BNC) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan menyetujui sejumlah keputusan, antara lain menyetujui aksi Penambahan Modal dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD), sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham. 

"Dana dari PMHMETD ini  yang akan digunakan untuk memperkuat modal inti serta untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya," kata Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (24/7). 

Emiten bank berkode saham BBYB ini memang telah berencana menggelar rights issue pada kuartal III-2022. Dalam rencana tersebut, perseroan mengincar penghimpunan dana segar senilai Rp5 triliun. 

Sepakat tidak membagikan dividen

Dalam rapat tersebut, pemegang saham juga menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun Buku 2021. 

Dalam laporan tersebut, Direksi BNC juga memaparkan pencapaian kinerja BNC yang cukup baik. Hal ini tercermin dari indikator pertumbuhan aset yang mencapai Rp11.337,80 miliar per 31 Desember 2021, atau melonjak dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp5.421,32 miliar. 

Selain itu, pemegang saham juga menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dalam rangka pelaksanaan PMHMETD. 

BNC gunakan Rp375 miliar dari PUT V untuk penyaluran kredit.

Dalam rapat tersebut, direksi juga menyampaikan laporan terkait penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) V. Dalam aksi tersebut, perseroan berhasil memperoleh hasil bersih sebesar Rp2,5 trilun. 

"Dana hasil bersih dari PUT V rencananya akan digunakan  untuk penyaluran kredit, kegiatan operasional perbankan, pengembangan teknologi informasi, dan memperkuat rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)," jelas Tjandra. 

Tjandra menambahkan, realisasi dari penggunaan dana hasil bersih PUT V sampai dengan periode 30 Juni 2022 adalah untuk penyaluran kredit sebesar Rp375 miliar. Sedangkan dana untuk kegiatan operasional perbankan sebesar Rp451 miliar. 

Sementara itu, kegunaan lainnya ialah pengembangan Teknologi Informasi sebesar Rp69 miliar dan Memperkuat rasio KPMM senilai Rp375 miliar.

Related Topics