FINANCE

Tumbuh 30%, Laba Maybank Indonesia Sentuh Rp663 miliar

Kredit tumbuh 8,1% capai Rp106,8 triliun.

Tumbuh 30%, Laba Maybank Indonesia Sentuh Rp663 miliarGedung Sentra Senayan Kantor Maybank Indonesia/ Dok Perusahaan
01 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Hingga semester I-2022, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia) membukukan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) sebesar Rp663 miliar, naik 30 persen (yoy) dari Rp510 miliar pada periode tahun lalu. 

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria menjelaskan, peningkatan laba didukung oleh kondisi ekonomi yang berangsur membaik pada semester pertama 2022. Hal ini juga mendorong peningkatan terhadap kebutuhan akan pembiayaan. 

Selain itu, Taswin menyebut kinerja juga dikontribusikan terutama dari penurunan provisi sehubungan dengan membaiknya kualitas aset, serta didukung oleh pertumbuhan kredit, penurunan biaya dana (cost of funds), dan biaya overhead yang terkendali. 

“Kami bersyukur melihat pertumbuhan Bank yang kuat di tengah momentum pasar yang kembali bergairah pada semester pertama 2022," kata Taswin melalui ketetangan resmi di Jakarta, Minggu (31/7). 

Maybank Indonesia juga mencatat Net Interest Income (NII) atau Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp3,48 triliun. Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit ritel dan korporasi, biaya dana yang rendah, sejalan dengan pertumbuhan CASA yang kuat sehingga mendorong Net Interest Margin (NIM). Sedangkan untuk marjin bunga bersih meningkat 18 basis poin menjadi 4,6 persen pada semester pertama 2022. 

Kredit tumbuh 8,1% capai Rp106,8 triliun

Untuk total kredit Maybank Indonesia tercatat tumbuh 8,1 persen (yoy) di semester I-2022 menjadi Rp106,81 triliun dari Rp98,80 triliun pada periode tahun lalu.  

Pertumbuhan untuk semester pertama tahun 2022 merupakan yang pertama kalinya dicatat sejak awal pandemi, dan pertumbuhan tersebut dipimpin oleh segmen kredit Global Banking yang tumbuh 16,7 persen (yoy) menjadi Rp42, triliun dari tahun lalu Rp36,07 triliun. Ada pun segmen kredit Global banking juga tumbuh 19,4 persen secara kuartalan. 

Total segmen kredit Community Financial Services (CFS) tumbuh tipis 3,2 persen menjadi Rp64,73 triliun dari Rp62,73 triliun pada periode tahun lalu. Segmen kredit CFS ritel mencatat pertumbuhan sebesar 9,0 persen di seluruh segmen ritel menjadi Rp35,95 triliun dari Rp32,98 triliun, seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat pada semester pertama 2022. 

Sementara itu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh sebesar 8,5 persen menjadi Rp15,65 triliun dari Rp14,42 triliun, serta pembiayaan otomotif anak perusahaan yang juga tumbuh 10,8 persen.

Simpanan DPK tumbuh tipis 3,9%

Simpanan nasabah atau Dana Pihak Ketiga (DPK) Maybank Indonesia juga tumbuh 3,9 persen (yoy)  menjadi Rp111,66 triliun dari Rp107,43 triliun pada periode tahun lalu. 

Di sisi lain, CASA juga tumbuh 22,3 persen didukung Giro yang tumbuh 34,6 persen dan Tabungan sebesar 8,6 persen. Sementara, simpanan berjangka (time deposits) turun 9,3 persen menjadi Rp56,53 triliun dari Rp62,36 triliun. 

Hal ini selaras dengan strategi Maybanm Indonesia untuk memperkuat likuiditas dengan mengoptimalkan simpanan berbiaya rendah, dan mengandalkan layanan perbankan digital untuk menghimpun simpanan nasabah. Alhasil, Rasio CASA terus membaik dan tercatat menguat menjadi 49,4 persen pada Juni 2022 dibandingkan 41,9 persen pada Juni 2021.

Related Topics