FINANCE

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp6.148 triliun, Ini Rinciannya

Utang Pemerintah dan swasta sama-sama turun.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp6.148 triliun, Ini RinciannyaIlustrasi Utang/William Poter
17 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2022 sebesar US$397,4 miliar atau sekitar Rp6.148 triliun. Posisi tersebut turun dibandingkan dengan posisi Juli 2022 sebesar US$400,2 miliar atau sekitar Rp6.192 triliun. 

Dirketur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan menjelaskan, turunnya ULN terjadi pada sektor publik, yaitu pemerintah dan bank sentral maupun sektor swasta yang turun. "Secara tahunan, posisi ULN Agustus 2022 mengalami kontraksi 6,5 persen, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya 4,1 persen," kata Junanto melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, (17/10) 

ULN Pemerintah turun 10,9%

Acara Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara, Senin (29/8).
Acara Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara, Senin (29/8). (dok. Setkab)

Lebih rinci, posisi ULN Pemerintah pada Agustus 2022 tercatat mencapai US$184,9 miliar, turun dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$185,6 miliar.  Bila dilihat secara tahunan, ULN Pemerintah terkontraksi 10,9 persen, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada Juli 2022 sebesar 9,9 persen. 

"Penurunan ULN Pemerintah terjadi akibat adanya penurunan pinjaman seiring dengan pelunasan pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan pinjaman dalam mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas," ujar Junanto. 

ULN Pemerintah, kata Junanto, digunakan untuk memenuhi pembiayaan sektor produktif dan kebutuhan belanja prioritas. Antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 24,5 persen dari total ULN Pemerintah. Sementara itu, sektor jasa pendidikan 16,6 persen, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial memiliki porsi sebesar 15,2 persen. Sedangkan ULN sektor konstruksi 14,2 persen, dan sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 11,7 persen. 

ULN swasta turun 2,0%

Gedung Intiland Tower, jakarta.
Gedung Intiland Tower, jakarta. (dok. Intiland)

Related Topics