Apa itu Dead Cat Bounce? Investor Wajib Waspada

- Dead Cat Bounce adalah kenaikan harga saham dalam jangka pendek setelah tren penurunan, perlu diwaspadai karena bisa menipu investor.
- Ciri-ciri Dead Cat Bounce: tren penurunan tajam, rebound sementara, dan penurunan harga drastis yang bisa menyebabkan kerugian besar.
- Penyebab Dead Cat Bounce: spekulasi pasar mencapai titik terendah, pengaruh trader jangka pendek, dan tren penurunan saham jangka panjang.
Dalam investasi atau trading saham, terdapat berbagai istilah yang akan dijumpai. Salah satu istilahnya adalah dead cat bounce. Istilah tersebut berkaitan dengan pergerakan harga saham yang penting untuk diketahui setiap investor.
Secara garis besar, istilah tersebut dipakai untuk menandai kenaikan yang terjadi tiba-tiba ketika saham mengalami penurunan.
Mungkin terlihat memiliki potensi naik, tetapi kondisi tersebut seringkali menyesatkan dan mendorong investor mengambil keputusan yang kurang bijak.
Sebenarnya, apa itu dead cat bounce? Simak penjelasannya di bawah ini yang penting untuk diketahui setiap investor bijak.
Apa itu dead cat bounce?
Bagi investor atau trader saham, penting untuk memahami pergerakan harga saham sebelum mengambil mengambil keputusan. Fenomena dead cat bounce bisa terjadi pada suatu pasar dan perlu diwaspadai karena bisa menjebak.
Lalu, apa itu dead cat bounce? Dilansir dari Investopedia, dead cat bounce adalah kenaikan harga saham (reversal) dalam jangka pendek pada saham yang mengalami tren penurunan atau bearish berkepanjangan.
Secara sekilas, harga saham mungkin terlihat sebagai sinyal pembelian tren atau pemilihan harga. Namun setelah mengalami kenaikan sementara., kondisi tersebut bisa menjebak karena tren bisa turun signifikan yang panjang.
Istilah tersebut dipakai dari pepatah alam “even a dead cat will bounce if it falls from a great height” yang berarti bahkan kucing mati bisa memantul apabila jatuh dari ketinggian yang cukup.
Tidak sedikit, investor menganggap fenomena pergerakan harga saham ini sebagai reli yang menipu atau hanya koreksi sesaat saja. Maka dari itu, penting untuk memahami dead cat bounce agar tidak mengalami kerugian.
Ciri-ciri dead cat bounce
Fenomena satu ini biasanya ditemui pada pasar yang mengalami bearish tajam atau crash. Tren penurunan tersebut bisa diwarnai kenaikan harga bersifat sementara.
Hal inilah yang perlu diwaspadai karena tidak sedikit investor yang berspekulasi pasar sudah menjadi normal dan memasang order beli. Namun, risiko pasar bisa berbalik arah bisa terjadi.
Mengingat risiko downtrend berkepanjangan, penting untuk mengetahui ciri-ciri dead cat bounce, di antaranya:
1. Harga saham mengalami tren penurunan cukup tajam
Pada tahap pertama, pasar saham akan mengalami penurunan tajam selama beberapa waktu. Fenomena bearish tersebut sering dipicu oleh sentimen negatif pada aset tersebut.
Mulai dari berita buruk, laporan keuangan buruk, kondisi ekonomi tidak stabil, hingga kondisi geopolitik.
2. Terjadi rebound yang bersifat sementara
Di pertengahan bearish, grafik akan menunjukkan kenaikan harga atau rebound yang tidak tidak terlalu tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena aksi pembelian massal oleh para investor.
Spekulan jangka pendek tersebut mendorong trader untuk melakukan order karena tergoda harga saham murah.
3. Tren penurunan harga drastis
Setelah kenaikan sementara tersebut, terjadi penurunan harga kedua yang signifikan.
Investor yang terjebak dead cat bounce akan mengalami kerugian besar karena membeli saat market sedang rebound sementara.
Penyebab dead cat bounce
Selain apa itu dead cat bounce, tidak sedikit yang menanyakan penyebab dead cat bounce. Faktor penyebabnya bisa terjadi karena sejumlah alasan, seperti spekulatif dan aspek fundamental.
Berikut beberapa penyebab dead cat bounce.
1. Spekulasi pasar sudah mencapai titik terendah
Tidak sedikit investor yang berspekulasi bahwa saham telah mencapai titik terendah. Hal tersebut mendorong investor untuk membeli aset.
Nyatanya, hal tersebut hanyalah jebakan karena tidak didukung oleh volume perdagangan yang selaras.
2. Dipengaruhi trader jangka pendek
Peningkatan harga pada pasar yang mengalami bearish juga terlihat sangat menggoda, terutama di kalangan trader jangka pendek dan pedagang harian.
Biasanya, mereka memanfaatkan fluktuasi pasar untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.
3. Tren penurunan saham jangka panjang
Rebound yang terjadi terjadi sementara yang menyebabkan tren penurunan saham bertahan lama. Pasar yang rentan pada perkembangan berita dan spekulasi pasar juga bisa memperburuk kinerja saham.
4. Tidak didukung peningkatan fundamental
Jika kenaikan sedang terjadi, penting untuk mengecek aspek fundamentalnya. Penyebab dead cat bounce bisa terjadi karena peningkatan harga tidak didukung dengan peningkatan fundamental secara jelas.
Tips menghindarinya
Jika sudah terjebak dead cat bounce, risiko kerugian besar bisa terjadi. Agar terhindari dari pengambilan keputusan kurang bijak, berikut beberapa tips menghindari dead cat bounce yang bisa dilakukan sebagai investor bijak.
Pelajari pola pergerakan harga sebelumnya untuk memahami cara kerjanya.
Memasang stop-loss untuk meminimalkan risiko dari penurunan drastis.
Hindari mengambil keputusan berdasarkan perasaan dan spekulasi.
Sebelum mengambil keputusan investasi, pastikan untuk melakukan analisis teknikal dan fundamental secara mendalam.
Mengamati jumlah dan perilaku short seller untuk memprediksi harga aset akan turun atau tidak.
Demikian informasi mengenai apa itu dead cat bounce yang menggambarkan kenaikan harga terjadi secara singkat pada pasar yang mengalami penurunan.
Dengan memahami ciri-ciri dan penyebabnya, Anda bisa mengambil keputusan investasi yang bijak dan membantu menyusun strategi lebih baik. Semoga bermanfaat!