Indosat Mau Ekspansi Bisnis Baru, Target Pendapatan Tambahan Rp1,18 T

Jakarta, FORTUNE - Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) akan ekspansi bisnis baru. Pendapatan tambahan di tahun pertama setelah perubahan itu diproyeksi mencapai Rp1,18 triliun.
Adapun, penambahan kegiatan usaha baru itu termasuk layanan telekomunikasi untuk pertahanan, kecerdasan buatan, internet of things (IoT), sistem pembayaran, periklanan, serta riset pasar. Tujuannya, memperluas segmen usaha yang nantinya akan meningkatkan pendapatan perseroan.
Melalui langkah itu, ISAT memperkirakan pertumbuhan rata-rata 5 persen pada pendapatan dan rata-rata margin laba kotor 33 persen. Lebih lanjut, imbal hasil pada akhir periode proyeksi sebesar 19,03 persen dan rata-rata sebesar 30,08 persen.
"Berdasarkan proyeksi keuangan tersebut, perubahan kegiatan usaha akan meningkatkan skala usaha perseroan serta memberikan adanya penambahan pendapatan selama masa proyeksi sebesar 11,98 persen dibandingkan dengan besaran total pendapatan di 2024," jelas perseroan dalam keterbukaan informasi.
Adapun, berikut ini analisis kelayakan atas rencana perubahan kegiatan usaha ISAT:
Net present value: Rp4,04 triliun.
Rata-rata BEP (break even point): Rp176,16 triliun.
Analisis profitabilitas: 22,80 persen pada akhir periode proyeksi.
ROI (return on investment): 30,08 persen (rata-rata selama periode proyeksi).
Berkaitan dengan rencana perubahan kegiatan usaha itu, Indosat telah menyiapkan tenaga kerja untuk mendukung pelaksanaan operasional.
Namun, perseroan tak membutuhkan sumber dana khusus dan ditargetkan memanfaatkan perputaran modal kerja atas perubahan kegiatan usaha.
Adapun, rencana perubahan kegiatan usaha ISAT akan efektif setelah mendapatkan persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham ) pada 28 Mei 2025. Pengumuman ringkasan risalah RUPS akan perseroan rilis pada 2 Juni 2025.
Pada Selasa (15/4) pukul 16.45 WIB, saham ISAT naik 4,32 persen ke harga Rp1.570 dari Rp1.505 pada penutupan perdagangan Rabu (14/4).