Lima Cara Bijak Berinvestasi di Pasar Saham untuk Pemula

Jakarta, FORTUNE - Investasi saham kian diminati karena dianggap sebagai salah satu cara mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Hal ini terbukti dari data Bursa Efek Indonesia (BEI)yang menunjukkan 15 juta single investor identification (SID) pada pasar modal Indonesia per akhir Januari 2025.
Walaupun demikian, investor disarankan terus memperdalam pemahamannya tentang dunia investasi agar dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan bijaksana.
Berikut beberapa kiat menerapkan strategi investasi saham yang rasional dan cerdas:
Pelajari dasar-dasar investasi saham
Sebelum memulai berinvestasi, penting untuk memiliki pemahaman dasar mengenai investasi saham, termasuk analisis fundamental dan teknikal, yaitu kemampuan membaca grafik harga saham, menganalisis laporan keuangan perusahaan, dan memahami risiko investasi.
Gunakan sumber daya edukasi tentang investasi saham yang tersedia secara online atau melalui platform investasi yang digunakan.
Pilih saham blue-chip
Saham blue-chip merupakan saham dari perusahaan dengan reputasi baik dan memiliki kinerja yang stabil. Salah satu indeks yang terdiri dari saham blue-chip adalah LQ45. Saham-saham ini cenderung lebih aman bagi pemula karena memiliki likuiditas tinggi dan terbiasa dengan volatilitas pasar.
Contoh saham-saham yang masuk dalam Indeks LQ45 antara lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Meskipun saham blue-chip dianggap lebih aman dan memiliki fundamental baik, investor diharapkan tidak tergesa-gesa dalam membeli pada harga tertinggi. Sebaiknya sebelum membeli, investor melihat terlebih dahulu pergerakan harga saham dalam beberapa waktu terakhir.
Gunakan platform investasi yang lengkap dan mudah
Untuk mempermudah proses investasi, pilih platform investasi yang menyediakan informasi dan edukasi tentang investasi saham, serta fitur-fitur analisis yang dapat membantu investor memaksimalkan kegiatan investasinya.
Mulailah dengan investasi periodik
Untuk mengurangi risiko dan memanfaatkan konsep rata-rata biaya perolehan (dollar-cost averaging), investor disarankan memulai dengan investasi periodik. Investor dapat mengalokasikan sebagian THR untuk membeli saham secara berkala dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap bulan.
Meskipun pemula, investor disarankan untuk memiliki fokus investasi untuk jangka panjang. Berinvestasi jangka panjang berarti melakukan transaksi secara berkala dan tidak secara panik menjual ketika terjadi penurunan harga saham.
“Selama periode transaksi secara berkala ini, investor dapat menggunakan waktunya untuk lebih dalam mempelajari tentang investasi dan informasi kinerja perusahaan,” demikian SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas, Teddy Wishadi.
Diversifikasi Portofolio
Terakhir, investor harus mengetahui pentingnya diversifikasi portofolio. Investor bisa mengalokasikan THR yang dimiliki ke beberapa instrumen investasi untuk membantu mengurangi risiko secara keseluruhan dalam portofolio investasinya.