Pendapatan WEGE Tumbuh 14,5%, Ditopang Segmen Konstruksi

Jakarta, FORTUNE - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membukukan pendapatan sebesar Rp543,26 miliar pada kuartal pertama 2025, tumbuh 14,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp474,22 miliar.
“Peningkatan pendapatan WEGE mayoritas ditopang oleh segmen jasa konstruksi sebesar 97,24 persen,” ujar Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Selasa (6/5).
Peningkatan kinerja ini juga tercermin pada laba kotor perusahaan yang melonjak 51,10 persen secara tahunan, dari Rp35,53 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp53,68 miliar pada periode sama tahun ini. Imbasnya, margin laba kotor WEGE turut naik dari 7,49 persen menjadi 9,88 persen. Laba dari ventura bersama juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 43,61 persen secara tahunan, dari Rp10,26 miliar menjadi Rp14,74 miliar.
Dari sisi kewajiban, total liabilitas WEGE tercatat menurun 12,32 persen. Hal ini mendorong perbaikan rasio utang terhadap ekuitas (DER) menjadi 1,05x dari sebelumnya 1,20x sepanjang 2024. Sementara itu, gearing ratio tercatat di level 0,09x, mencerminkan struktur modal yang sehat.
Meski menghadapi tekanan global, WEGE berhasil menjaga kestabilan arus kas. Per 31 Maret 2025, posisi kas dan setara kas perusahaan mencapai Rp395,77 miliar.
"Pengelolaan arus kas yang efisien ini mencerminkan kemampuan WEGE untuk menjaga likuiditas dan fleksibilitas keuangan, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya tanpa mengorbankan kemampuan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek masa depan yang strategis,” kata Hadian.
Ia menambahkan, WEGE tetap tangguh di tengah tantangan eksternal seperti volatilitas nilai tukar, kenaikan harga bahan bangunan, dan ketegangan geopolitik.
“Untuk menjaga kestabilan operasional, perusahaan menerapkan efisiensi biaya pada setiap unit bisnis tanpa mengorbankan kualitas atau keberlanjutan lingkungan,” katanya.
Fokus 2025
Perusahaan juga mendorong digitalisasi proyek dengan mempercepat penggunaan teknologi Building Information Modeling (BIM) dan konstruksi modular untuk menghemat waktu serta biaya.
Di tengah tantangan sektor properti komersial, proyek-proyek infrastruktur pemerintah tetap menjadi penopang utama kinerja WEGE. Lebih lanjut, WEGE menunjukkan optimisme tinggi untuk tahun ini dengan mengandalkan inovasi produknya, NETRO atau Smart Net-Zero Growing Modular House System. Produk ini merupakan solusi perumahan berkelanjutan yang menggabungkan teknologi modular dan desain hemat energi untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Hadian mengatakan, pada tahun ini pihaknya optimistis dengan arah yang diambil perusahaan, terutama melalui inovasi produk NETRO. Dengan fokus pada teknologi konstruksi ramah lingkungan dan efisiensi energi, NETRO diyakini akan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat dan lingkungan.
"Meskipun kami menghadapi tantangan global yang signifikan, kami percaya bahwa komitmen kami terhadap keberlanjutan dan inovasi akan membawa kami menuju hasil yang lebih baik di akhir tahun 2025," kata Hadian.
Dengan strategi jangka panjang yang menitikberatkan pada efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan, WEGE berambisi memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri konstruksi di Indonesia. Selain itu, membuka peluang pertumbuhan baru melalui produk inovatif seperti NETRO.