Perusahaan Cina-Korea Jajaki Investasi, Saham SMIL Melonjak 8%

Jakarta, FORTUNE - Harga saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) melejit 8,0 persen ke Rp540 per Kamis (24/4) sore. Mengapa demikian?
Sepanjang perdagangan hari ini, bahkan SMIL sempat menyentuh level tertingginya, Rp550. Dalam tiga bulan terakhir, harga SMIL bahkan telah meroket 386,49 persen.
Salah satu sentimennya adalah kabar ihwal kans investasi dari investor internasional untuk perseroan. Itu termasuk Cina dan Korea. Akan tetapi, diskusi mengenai itu masih dalam tahap penjajakan.
"Akan dibahas lebih lanjut dalam RUPS mendatang," kata Direktur Utama Sarana Mitra Luas, Hadi Suhermin dalam paparan publik insidentil, Kamis.
Selain itu, perseroan pun sedang mempertimbangkan opsi pembelian kembali (buyback) saham. Agenda itu juga akan perseroan diskusikan di RUPS pada Juni 2025.
Sentimen lainnya adalah aksi beli oleh Hadi Suhermin pada 23 April 2025. Ia membeli 21,2 juta saham SMIL dengan harga Rp492. Artinya, transaksi tersebut bernilai Rp10,45 miliar. Berkat aksi pembelian tersebut, Hadi tercatat mempunyai 4,4 juta saham atau 50,32 persen. Angka kepemilikan itu naik dari 50,08 persen.
Sebelum itu, pada Februari 2025, Hadi juga baru membeli 67,86 juta saham dengan harga Rp294. Nilai transaksinya berjumlah hampir Rp20 miliar.
Selain Hadi, pemegang saham SMIL lainnya adalah Presiden Komisioner SMIL, Lucia Irawaty Lie (24 persen); Winston Suhermin (8 persen); dan publik (17,92 persen).
Pada 2024, SMIL mencatatkan pendapatan bersih Rp365,92 miliar atau bertumbuh 2,50 persen (YoY). Sejalan dengan itu, laba bersih perseroan berjumlah Rp80,6 miliar atau menurun 3,2 persen (YoY).
Perseroan memproyeksikan pendapatan pada 2025 dapat bertumbuh 15 persen (YoY) menjadi Rp420,02 miliar. Sementara itu, laba bersihnya diperkirakan bertumbuh 22,05 persen (YoY) menjadi Rp98,37 miliar.