NEWS

Rusia Ajak Cina Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Pembangkit listrik tenaga nuklir dibangun 2033-2035.

Rusia Ajak Cina Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di BulanIlustrasi bulan/Dok. Pexels.com/Bruno Scramgnon
13 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rusia dan Cina sedang mempertimbangkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di bulan pada tahun 2033-2035. Demikian dikatakan Yuri Borisov, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos pada Selasa, 12  Maret waktu setempat. Pembuatan PLTN ini diklaim akan mempermudah pembangunan permukiman di satelit alami bumi tersebut.

Borisov, mantan wakil menteri pertahanan, mengatakan bahwa Rusia dan Cina telah bersama-sama mengerjakan program bulan dan bahwa Moskow mampu berkontribusi dengan keahliannya dalam “energi ruang angkasa nuklir”.

"Hari ini kami secara serius mempertimbangkan sebuah proyek - sekitar tahun 2033-2035 - untuk mengirim dan memasang unit pembangkit listrik di permukaan bulan bersama dengan rekan-rekan kami dari China," kata Borisov, dikutip dari Reuters pada Rabu (13/3).

Menurut Borisov, panel surya tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan listrik yang cukup untuk memasok permukiman di bulan. Dia percaya bahwa tenaga nuklir adalah solusi yang lebih baik untuk menyediakan pasokan listrik yang diperlukan.

“Hari ini kami secara serius mempertimbangkan sebuah proyek – sekitar tahun 2033-2035 – untuk mengirimkan dan memasang unit daya di permukaan bulan bersama dengan rekan-rekan kami di Cina,” kata Borisov.

Panel surya tidak akan mampu menyediakan listrik yang cukup untuk memberi daya pada permukiman di bulan di masa depan, katanya, sementara tenaga nuklir bisa menyediakannya.

"Ini adalah tantangan yang sangat serius... hal ini harus dilakukan secara otomatis, tanpa kehadiran manusia," katanya tentang kemungkinan rencana tersebut.

Rencana membangun pesawat ruang angkasa kargo

Borisov juga berbicara tentang rencana Rusia untuk membangun pesawat ruang angkasa kargo bertenaga nuklir. Dia mengatakan semua pertanyaan teknis mengenai proyek tersebut telah diselesaikan selain mencari solusi bagaimana mendinginkan reaktor nuklir.

"Kami memang sedang mengerjakan kapal tunda luar angkasa. Struktur cyclopean yang sangat besar ini, berkat reaktor nuklir dan turbin berkekuatan tinggi, mampu mengangkut muatan besar dari satu orbit ke orbit lainnya, mengumpulkan puing-puing ruang angkasa, dan terlibat dalam banyak aplikasi lainnya," kata Borisov

Para pejabat Rusia sebelumnya telah berbicara mengenai rencana ambisius untuk menambang di bulan suatu hari nanti, tapi program luar angkasa Rusia telah mengalami serangkaian kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.

Misi bulan pertamanya dalam 47 tahun gagal tahun lalu setelah pesawat luar angkasa Luna-25 Rusia lepas kendali dan jatuh .

Moskow menyatakan niatnya untuk meluncurkan misi bulan lebih lanjut, diikuti dengan eksplorasi potensi misi bersama Rusia-Cina serta pembangunan pangkalan di bulan. Sebelumnya, pada Februari lalu Cina menyampaikan tujuan mereka untuk mendaratkan astronot pertama dari Cina di bulan sebelum tahun 2030.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menolak peringatan dari Amerika Serikat mengenai dugaan rencana Moskow untuk menempatkan senjata nuklir di luar angkasa sebagai sesuatu yang tidak tepat. Putin menyatakan bahwa tuduhan tersebut merupakan taktik untuk menarik Rusia ke dalam perundingan senjata dengan syarat-syarat dari Barat.

Related Topics