Jakarta, FORTUNE – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memandang potensi ekonomi syariah Indonesia bisa menciptakan arus baru ekonomi syariah dunia. Apalagi pada 2024, Indonesia sudah menempati peringkat ketiga sebagai pusat ekonomi syariah global
Untuk itu, bank sentral terus memberdayakan lebih dari 10 ribu pondok pesantren yang menjadi pusat bisnis syariah dengan berbagai lini usaha, mulai dari produk halal, green farming, pengelolaan air bersih hingga produk halal.
“Alhamdulillah, mode fashion Indonesia nomor satu di dunia. Untuk keuangan syariah, kita di posisi nomor tiga. Untuk halal food, kita harus kejar. Kita ingin menjadikan Indonesia arus baru ekonomi keuangan syariah dunia," ujar Perry dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah, di Jakarta, Rabu (13/8).
Selain itu, BI juga memiliki sejumlah program unggulan untuk memacu ekonomi syariah seperti Kanal ZISWAF yang mendigitalisasi zakat, infak sedekah dan wakaf. Lalu program literasi dan inklusi ekonomi syariah menuju Indonesia Emas (Lentera Emas) serta penguatan sinergi perdagangan dan pembiayaan syariah (Sapa Syariah).
"Kita membangun ekosistem ini dengan tiga pilar: halal value chain, keuangan syariah, serta dana sosial dan literasi yang inklusif," kata Perry.