Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Literasi Tinggi, Inklusi Keuangan Syariah Baru Capai 13% di 2025

Ilustrasi ekosistem syariah.
Ilustrasi ekosistem syariah. (ShutterStock/P.Kasipat)
Intinya sih...
  • Inklusi keuangan syariah masih rendah di level 13% pada 2025
  • Bank Aladin gandeng Muhammadiyah untuk tingkatkan inklusi keuangan syariah nasional
  • Bank Aladin edukasi cyber security di lingkungan Muhammadiyah untuk meningkatkan literasi digital

Jakarta, FORTUNE – Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) mencatat inklusi keuangan syariah masih rendah di level 13 persen pada 2025. Padahal, tingkat literasi keuangan syariah sudah mencapai 43,42 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengatakan gap literasi dan inklusi keuangan syariah terbilang jauh karena belum meratanya akses keuangan syariah.

"Saya selalu menyampaikan kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) syariah, bahwa masyarakat itu sebenarnya banyak sekali yang ingin melakukan inklusi atau akses terhadap sektor jasa keuangan syariah. Namun, mereka tidak mendapatkan akses yang diharapkan," kata Friderica beberapa waktu lalu.

Untuk itu, pihaknya mendorong para pelaku jasa keuangan syariah untuk semakin dekat ke masyarakat dalam hal pelayanan keuangan. Dengan pelayanan dan edukasi yang masif diharapkan semakin meningkatkan inklusi keuangan syariah nasional.

Tingkatkan inklusi keuangan syariah,Bank Aladin gandeng Muhammadiyah 

WhatsApp Image 2025-05-03 at 11.54.09.jpeg
Tingkatkan inklusi syariah, Bank Aladin gandeng Muhammadiyah/Dok Bank Aladin

Untuk mewujudkan peningkatan inklusi syariah nasional, PT Bank Aladin Syariah Tbk. (Bank Aladin) menjalin kerja sama strategis dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyambut baik kerja sama ini. Haedar menyampaikan bahwa dunia perbankan tidak hanya untuk urusan bisnis dan finansial, tapi juga menyentuh aspek sosial dan filantropi umat.

“Perbankan harus memberi manfaat sebanyak-banyaknya umat, lebih-lebih UMKM harus diperhatikan serius, tidak hanya menjadi ‘sampiran’ kebijakan,” jelas Haedar.

Menurutnya, kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk berkontribusi aktif menuju Indonesia berkemakmuran, yang juga menjadi semangat utama gerakan Muhammadiyah.

“Melalui sinergi dengan Muhammadiyah, kami ingin turut mendorong pertumbuhan ekonomi syariah sekaligus mendukung visi Indonesia yang lebih berkemakmuran dan berkeadilan.” ujar Koko Tjatur Rachmadi, Presiden Direktur Bank Aladin.

Bank Aladin edukasi cyber security di lingkungan Muhammadiyah

1024px-Flag_of_Muhammadiyah.png
Logo Muhammadiyah, Salah Satu Organisasi Keagamaan Terkaya di Dunia - Wikimedia Commons

Dalam bidang edukasi dan literasi digital, Bank Aladin akan memberikan pelatihan dan sharing tentang keamanan siber (cyber security) kepada anggota maupun amal usaha di lingkungan Muhammadiyah. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital sekaligus memperkuat pemahaman serta perlindungan terhadap keamanan informasi di era transformasi digital yang kian pesat.

Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, Bank Aladin juga menghadirkan program beasiswa bagi mahasiswa di perguruan tinggi Muhammadiyah. Tak hanya itu, kedua belah pihak juga akan menjajaki potensi kerja sama untuk bersama-sama mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Eksplorasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi syariah yang profesional, transparan, dan berdaya saing.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us