TECH

Meski Isu Winter Startup, E-commerce Dekoruma Optimistis Untuk Tumbuh

Penjualan Dekoruma naik tiga kali lipat pada 2022.

Meski Isu Winter Startup, E-commerce Dekoruma Optimistis Untuk TumbuhCEO Dekoruma, Dimas Harry Prasetiawan, dalam Year End Media Gathering di Jakarta, Rabu (14/12). Dok/Fortune Indonesia/Luky Maulana.
14 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dekoruma menyampaikan optimismenya untuk mengalami pertumbuhan bisnis meskipun belakangan banyak perusahaan teknologi yang harus memangkas tenaga kerja. Startup penyedia jasa marketplace furnitur ini tengah menyiapkan sejumlah strategi ekspansi bisnis untuk tahun depan.

CEO Dekoruma, Dimas Harry Prasetiawan, mengatakan perusahaannya baru-baru ini mendapat tambahan pendanaan dari investor, tapi dia tidak memerinci jumlahnya dan siapa saja yang terlibat.

“Kami mungkin salah satu dari tech company yang katanya sekarang lagi tech winter yang berhasil mendapatkan investasi,” kata Dimas dalam Year End Media Gathering di Jakarta Selatan (14/12).

Sejak 2019, Dekoruma telah memusatkan perhatian untuk melakukan perubahan bisnis secara mendasar pada pelbagai aspek, seperti manajemen dan rencana bisnis.

“Jadi yang dari dulu kita operate benar-benar kayak tech company, kita sekarang jauh lebih membumi bahasanya. Lebih tertata dan lebih rapi dari segi manajemen dan business plan,” ujarnya.

Didirikan pada 2017, Dekoruma menawarkan marketplace furnitur dan dekorasi, jasa desain interior, dan jual beli rumah. Perusahaan tersebut juga memiliki toko fisik Dekoruma Experience Center di berbagai daerah Indonesia.

Perusahaan itu terakhir kali beroleh pendanaan seri C mencapai US$15 juta atau lebih dari Rp233 miliar, mengutip Crunchbase. Sejumlah investor yang mendukung perusahaan ini di antaranya KTB Network dan Nexter Ventures.

Kinerja bisnis

Kombinasi beberapa varian furnitur IKEA.
Kombinasi beberapa varian furnitur IKEA. (dok. IKEA Indonesia)

Sepanjang tahun ini Dekoruma telah membuka 15 Experience Centers di sejumlah wilayah, sehingga menjadikan gerai fisiknya 22 di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Medan, Bali, Semarang, dan Solo.

Pada aspek penjualan, Dekoruma mengaku penjualannya tumbuh hingga tiga kali lipat ketimbang tahun lalu. Bahkan, aplikasinya kini telah diakses oleh lebih dari dua juta pengguna di seluruh Indonesia.

“Beberapa kompetitor kami yang lain sudah tutup. Brand-brand lain ada tapi secara skala kita jauh di atas mereka, baik untuk ritel dan interior,” katanya.

Di sisi lain, Dekoruma telah bekerja sama dengan lebih dari 4.000 mitra yang terdiri dari UMKM, pabrik, desainer, kontraktor, dan pengembang properti.

Demi menunjukkan optimismenya untuk memasuki tahun depan, mereka menyatakan akan melanjutkan ekspansi dengan membuka 10–15 Experience Store, bergantung pada kondisi ekonomi serta rantai pasok.

“Dan fokus kami tahun depan itu sudah mulai merambah luar Jawa. Jadi, kami akan lebih banyak membuka di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Ini membuat Dekoruma menjadi national brand yang tidak hanya ada di Jakarta dan Pulau Jawa,” ujarnya.

Selain itu, perusahaan akan memperkuat kerja sama dengan UMKM, terutama dalam hal produk aksesori rumah, serta memperluas kerja sama dengan pelbagai mitra.

“Musim dingin” perusahaan teknologi

Ilustrasi startup. Shutterstock/Indypendenz

Related Topics