Jakarta, FORTUNE – OpenSea, platform jual-beli NFT terbesar dunia, ditengarai terkena serangan phishing atau tindakan penipuan via email untuk mengeduk informasi pribadi. Dampak dari kasus tersebut ditaksir bernilai US$1,7 juta atau nyaris Rp25 miliar.
Pada Sabtu (21/2) sore, peretas atau sekumpulan peretas menyerang 32 akun, dan berhasil meraup 254 token, menurut spreadsheet yang dianalisis oleh layanan keamanan blockchain PeckShield.
Di antara NFT yang dicuri tersebut adalah token dari Bored Ape Yacht Club dan koleksi Azuki. Dalam perkara ini, diperkirakan NFT yang berhasil dicuri mencapai 641 Ethereum atau senilai US$1,7 juta.
“Kami yakin bahwa ini adalah serangan phishing,” kata Devin Finzer, pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) OpenSea, dalam cuitannya di Twiiter seperti dikutip dari laman engadget, Minggu (20/2).
Namun, menurut Finzer, OpenSea menemukan bahwa situs webnya bukanlah ruang perantara untuk serangan itu. Ditambah lagi, seseorang juga tidak mengeksploitasi kerentanan yang sebelumnya tidak diketahui dalam fitur platformnya, seperti pencetakan (minting) NFT, pembelian, penjualan, dan listing.