Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Trump Luncurkan Smartphone Emas T1. Diklaim Buatan AS, tapi Diproduksi di Cina?

t1_phone_trump.jpg
T1 Phone/Dok. Trump Mobile

Jakarta, FORTUNE - Donald Trump lagi-lagi mengejutkan publik. Kali ini ia dan keluarganya masuk industri teknologi dengan rencana peluncuran produk smartphone bernama Trump Mobile. Lini ponsel pintar ini yang dirancang khusus sebagai bagian dari ekspansi bisnis keluarga Trump ke sektor teknologi konsumen.

Perangkat perdana yang akan mereka tawarkan ke pasar adalah Trump Mobile T1, yang sempat muncul dalam berbagai bocoran foto dengan desain mengilap berwarna emas.

Melansir The Verge, ponsel ini akan dijual seharga US$499 atau sekitar Rp 8,1 juta. Salah satu hal yang mencolok dari Trump Mobile adalah klaim bahwa perangkat ini merupakan hasil produksi dalam negeri AS. Menurut pernyataan resmi dari pihak Trump Organization, “Manufaktur untuk smartphone ini akan dilakukan di Alabama, California, dan Florida.”

Namun, laporan investigatif dari The Verge, menyebut adanya kemungkinan bahwa sebagian besar proses produksi sebenarnya dilakukan oleh manufaktur asal Cina. Rantai pasokannya pun disebut sengaja tidak diungkap ke publik.

Alasannya cukup masuk akal secara industri: produsen smartphone asal Cina saat ini menguasai sekitar 44 persen pengiriman perangkat kelas menengah dan entry-level secara global. Sementara itu, jenama besar seperti Samsung dan Huawei lebih memilih memfokuskan kapasitas produksi mereka untuk lini produk flagship.

Selama 24 jam, penelusuran digital intensif dilakukan—dari Amazon hingga GSM Arena—untuk menelusuri siapa sebenarnya mitra produksi di balik Trump Mobile T1.

Secara teknis, Trump Mobile T1 hadir dengan sistem operasi Android 15, layar OLED berukuran 6,78 inci dan refresh rate 120Hz. Perangkat ini dibekali RAM 12GB dan penyimpanan internal 256GB, yang masih bisa diperluas menggunakan kartu microSD. Kapasitas baterainya mencapai 5.000 mAh, lengkap dengan jack audio 3,5 mm—fitur yang mulai langka di perangkat Android terbaru.

Sisi kamera terdiri dari sensor utama 50MP, lensa makro 2MP, dan depth sensor 2MP. Desain fisiknya pun menyerupai jajaran iPhone Pro dengan tiga modul kamera berbentuk lingkaran, meski tanpa LED flash.

Berdasarkan analisis visual dan teknis, The Verge menyimpulkan bahwa kemungkinan besar Trump Mobile T1 merupakan model rebranding dari produk OEM (white label) asal Cina seperti Doogee Note 58, Ulefone Note 18 Ultra, atau Blu G84. Ketiganya memiliki fitur dan tampilan serupa, walau terdapat perbedaan minor dalam kapasitas baterai dan refresh rate layar.

Target pasar dan ambisi politik

MAU_1533_aspect16x9.jpg
Dok. Trump Mobile

Tak hanya ponsel, keluarga Trump juga memperkenalkan "The 47 Plan", paket layanan konektivitas yang menjadi pelengkap bagi perangkat T1. Paket ini menyasar pasar layanan seluler dengan menyertakan eSIM, kartu SIM fisik (ukuran nano, mikro, dan standar), dan layanan koneksi 5G untuk panggilan suara serta kuota data 20GB pertama.

Paket layanan ini dibanderol US$47,45 atau setara Rp 772 ribu per bulan, dan disebut-sebut sepenuhnya dikembangkan di Amerika. Nama paket ini mengacu pada status Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47—sebuah simbolisme politik yang diselipkan dalam strategi produk.

Dalam pernyataan resminya, Eric Trump, putra ketiga Donald Trump sekaligus Wakil Presiden Eksekutif Trump Organization, menjelaskan bahwa The 47 Plan akan memberikan koneksi "kelas atas" bagi pengguna di AS dan juga menjangkau panggilan internasional ke lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia.

“Saya sangat gembira melangkah ke ruang digital baru ini, warga Amerika yang bekerja keras layak mendapatkan layanan nirkabel yang terjangkau,” kata Eric Trump dalam siaran pers, Senin (16/6).

Pembeli T1 yang berlangganan The 47 Plan juga akan mendapat akses layanan Telehealth 24 jam, yang mencakup konsultasi medis dan kesehatan mental, serta diskon resep di apotek. Layanan ini bahkan mencakup bantuan pinggir jalan (roadside assistance) dalam program bertajuk Drive America.

Untuk saat ini, pre-order sudah dibuka dengan uang muka US$100 atau sekitar Rp 1,6 juta. Meski tidak wajib membeli ponsel T1 untuk menggunakan The 47 Plan, peluncuran keduanya jelas dilakukan bersamaan—diduga sebagai bagian dari positioning politik dan bisnis yang saling melengkapi menjelang Pilpres AS 2024.

Dalam sebuah langkah relasional yang terkesan strategis, Eric Trump juga menyampaikan bahwa paket koneksi ini akan diberikan secara cuma-cuma kepada para personel militer AS dan keluarganya. “Mereka yang bertugas di luar negeri seharusnya selalu dapat terhubung dengan orang-orang yang dicintai di rumah,” katanya.

Dengan peluncuran resmi dijadwalkan pada Agustus 2025, publik—khususnya para pengamat bisnis teknologi dan politik—masih bertanya-tanya: Apakah ini murni gebrakan teknologi, atau bagian dari strategi branding politik Donald Trump untuk kembali menguatkan pengaruhnya di tengah persaingan elektoral?

Share
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us