Tantangan Wuling Pasarkan GSEV Tahun Depan
Penggunaan mobil listrik masih dinilai belum signifikan
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Indonesia semakin menunjukkan keseriusan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Produsen-produsen kendaraan ternama, seperti Wuling, siap meluncurkan kendaraan listrik bagi pasar Indonesia. Namun, urusan baterai masih menjadi ganjalan.
“Banyak masyarakat yang memang mengkhawatirkan tingkat keamanan dari baterai di mobil listrik. Untuk kendaraan listrik kami (dengan platform Global Small Electric Vehicle/GSEV) sudah diuji di berbagai kondisi dan juga cuaca,” ujar Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors, dikutip Antara (17/11).
Menurutnya, konsumen tidak perlu mencemaskan baterai karena sebelum diluncurkan tiap unit kendaraan melewati fase pengujian yang ketat. “Kita sudah mengujinya mulai dari temperatur yang ekstrem, baik rendah maupun tinggi, impact benturan, dan komponen yang juga tahan air,” ujarnya.
Secara umum, katanya, keamanan baterai GSEV dijamin lewat pengujian ketahanan tinggi berstandar IP68 waterproof dan dilengkapi Smart Battery Management System. Kemampuan jarak tempuh berkisar 120-300 km dengan prosedur pengisian baterai yang mudah ala fast charging.
Persiapan luncurkan GSEV tahun depan
Varian GSEV dari Wuling pertama diperkenalkan ke publik Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 yang berlangsung di ICE BSD pada11-21 November 2021.
Pada gelaran GIIAS 2021, Han Dehong, Vice President of Wuling Motors, memberikan sinyal bahwa kendaraan ini akan dirilis dalam waktu dekat. Bahkan, tidak lama lagi, Wuling akan meluncurkan produk terbarunya di varian GSEV. “Mobil listrik ini tidak hanya akan dijual di Indonesia, tetapi juga diproduksi di Tanah Air,” begitu katanya dikutip dari laman Wuling Indonesia (11/11).
Wuling GSEV sasar pasar anak muda Indonesia
Di Tiongkok, kata Danang, Wuling dengan platform GSEV telah terjual lebih dari 47.800 unit hingga September 2021. “Sebanyak 72 persen (pembeli) didominasi milenial dan generasi Z,” ujarnya. “Kita akan menyasar kepada pelanggan muda, yang memiliki jalur jelas, misalnya dari rumah ke kantor, atau dari rumah ke sekolah untuk mengantar anak, dengan jarak keseharian kurang lebih 20 km.”
Wuling yakin menyasar pasar kaum muda di Indonesia karena kesuksesan penjualan di negara asalnya yang begitu positif. Peningkatan penjualan Wuling elektrik di Tiongkok mulai dari 650 unit saja pada 2017, dan kini mencapai 47..843 unit.
Sekilas spesifikasi produk GSEV
Pengembangan mobil listrik Wuling bermula pada 2014 seiring arahan pemerintah Tiongkok untuk memulai era kendaraan bertenaga energi baru yang ramah lingkungan. Seiring waktu, Wuling pun berfokus pada kendaraan ramah lingkungan berukuran compact yang dikenal sebagai GSEV.
Mengutip keterangan di laman Wuling (11/11), platform kendaraan listriknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, engan dukungan beragam fitur dan aspek keselamatan, dan juga teknologi modern. Berbagai fitur pintar juga melengkapi platform ini seperti internet of vehicle (IoV), ADAS, automatic parking, hingga fitur multimedia dengan dukungan voice command.
Varian GSEV kini ada enam, yakni E100, E200, Hongguang Mini EV, Hongguang Mini EV Macaron, KiWi EV, hingga Nano EV. Wuling telah memiliki standarisasi komponen utama khusus untuk platform GSEV, yang terdiri dari desain sistem dan sel baterai, motor listrik, serta sistem kontrol elektronik.