Profil Linda Anggrea, Pengusaha Pemilik Buttonscarves

Baru-baru ini, nama Linda Anggrea mendadak menjadi perbincangan publik di media sosial X (Twitter). Namanya terseret karena dugaan keterlibatan keluarganya dalam kasus korupsi di PT Antam senilai Rp5,9 kuadriliun.
Linda Anggrea dikenal sebagai pengusaha dan pemilik dari brand hijab ternama Buttonscarves. Merek hijab tersebut sudah merambah pasar internasional.
Sebenarnya seperti apa profil Linda Anggrea? Simak profil, latar belakang pendidikan, dan perjalanan kariernya di bawah ini.
Siapa Linda Anggrea?

Profil Linda Anggrea dikenal publik sebagai pemilik dari Buttonscarves, salah satu brand hijab ternama dengan desainnya yang kekinian. Ia dibesarkan oleh single mother sejak usianya 6 tahun.
Dilansir akun LinkedIn pribadinya, ia merupakan lulusan jurusan Keuangan dan Jasa Manajemen di Universitas Indonesia dan berhasil meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis (BBA) pada tahun 2013.
Setelah lulus kuliah, ia menjadi tulang punggung keluarganya. Sebelum merintis Buttonscarves, ia sempat berkarier di berbagai bidang profesional berbekal ilmu yang didapatkannya selama berkuliah.
Pengalamannya kerjanya juga beragam. Di tahun 2012, ia pernah menjadi pegawai magang di divisi bisnis Citi.
Satu tahun berikutnya, Linda bergabung di Bank Indonesia sebagai Research Fellow selama tiga bulan. Pada tahun yang sama, ia bekerja sebagai Business Development Professional di CT Corpora.
Ia kembali ke Bank Indonesia sebagai Asisten Manajer Program PCPM dari tahun 2013-2014.
Pemilik brand hijab Buttonscarves

Setelah berkarier di beberapa tempat, Linda memutuskan untuk merintis bisnisnya sendiri. Di tahun 2016, Linda mulai merintis Buttonscarves dengan modal Rp40 juta.
Berawal dari kebutuhan hijab yang modis dan nyaman, Buttonscarves hadir dengan menawarkan kualitas hijab premium yang cocok untuk acara formal dan informal.
Desainnya dibuat kekinian dengan kualitas bahan terbaik di kelasnya menjadikan produknya banyak disukai.
Sejak awal berdiri, merek hijab lokal ini sudah memasarkan produknya di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Selain ekspansi ke luar negeri, Buttonscarves memperluas produknya ke tas, aksesori, dan fashion item lainnya.
Pada tahun 2018, Buttonscarves membuka toko offline di pusat perbelanjaan untuk lokasi Indonesia dan Malaysia.
Hingga saat ini, Buttonscarves tumbuh menjadi merek hijab ternama di pasar dalam negeri dan luar negeri.
Buttonscarves bantah rumor yang menyeret nama pemiliknya

Menanggapi isu yang beredar di tengah masyarakat, Linda memberikan pernyataan resmi kepada Fortune Indonesia melalui tim komunikasinya. Ia membantah rumor yang mengatakan perusahaannya dengan dugaan korupsi adalah tuduhan tidak berdasar.
“Buttonscarves menyatakan bahwa rumor yang mengaitkan kami dengan sebuah kasus korupsi di salah satu perusahaan milik negara merupakan fitnah yang tidak berdasar,” tulisnya dalam pernyataan resmi yang diterima, Jumat (14/3).
Dalam pernyataan tersebut, perusahaan memberikan klarifikasi atas isu yang menyeret profil Linda Anggrea sebagai pemilik dan keluarganya.
Lebih lanjut, pihak Buttonscarves menegaskan bahwa perusahaan dijalankan berdasarkan profesionalitas dan tata kelola yang baik.
“Ke depan Buttonscarves akan terus menjalankan perusahaan dengan tata kelola yang baik sebagaimana yang dipegang teguh selama ini. Pihaknya berharap publik bisa menilai dengan lebih baik dan tidak terpengaruh oleh fitnah dari pihak yang tidak bertanggung jawab." ungkap pernyataan itu.
Pernyataan ini diharapkan bisa memberikan kejelasan atas isu yang ada di masyarakat terkait isu yang menyeret profil Linda Anggrea sebagai pemilik dari Buttonscarves.