Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hindari Utang! Atur Keuangan Lebaran dengan Bijak

Utang
ilustrasi utang (unsplash.com/Igal Ness)
Intinya sih...
  • Atur keuangan Lebaran dengan bijak agar terhindar dari utang yang memberatkan
  • Buat anggaran realistis, gunakan THR dengan bijak, hindari utang konsumtif, belanja cerdas dan hemat
  • Kurangi gaya hidup konsumtif dan buat rencana keuangan pasca-Lebaran untuk kembali ke kondisi finansial yang stabil

Jakarta, FORTUNE - Lebaran selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan setiap tahunnya. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, umat Muslim merayakan Idulfitri dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga, teman, dan kerabat.

Namun, di balik kebahagiaan tersebut, ada tantangan finansial yang sering kali muncul, yaitu pengeluaran yang meningkat drastis. Mulai dari kebutuhan untuk mudik, membeli baju baru, menyiapkan hidangan khas Lebaran, hingga memberi uang THR (Tunjangan Hari Raya) kepada sanak saudara—semuanya bisa membuat keuangan menjadi tidak terkendali jika tidak dikelola dengan baik.

Tak sedikit orang yang akhirnya memilih berutang untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Hal ini tentu bukan keputusan yang bijak, mengingat utang dapat menjadi beban keuangan setelah momen perayaan berlalu. Alih-alih menikmati hari raya dengan tenang, kita justru harus menghadapi tekanan finansial di bulan-bulan berikutnya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk merencanakan keuangan dengan bijak agar dapat merayakan Lebaran agar terhindari dari jeratan utang.

Mengelola keuangan untuk Lebaran bukan berarti harus mengorbankan kebahagiaan atau tradisi. Justru, dengan perencanaan yang matang, kita bisa tetap menikmati hari raya tanpa merasa khawatir dengan kondisi finansial pasca-Lebaran.

Tips Atur Keuangan Lebaran dengan Bijak

1. Buat Anggaran Lebaran yang Realistis

Langkah pertama dalam mengelola keuangan Lebaran adalah membuat anggaran yang realistis. Cobalah untuk mencatat semua kebutuhan yang harus dipenuhi selama Lebaran, seperti:

  • Biaya mudik atau perjalanan

  • THR untuk keluarga dan asisten rumah tangga

  • Biaya konsumsi (makanan dan kue Lebaran)

  • Pakaian dan perlengkapan baru (jika diperlukan)

  • Angpao untuk keponakan atau anak-anak dalam keluarga

Setelah mencatat semua kebutuhan, tentukan batas maksimal pengeluaran berdasarkan kondisi keuangan yang ada. Jika perlu, buat daftar prioritas agar bisa memilah mana yang benar-benar penting dan mana yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan. Dengan cara ini, pengeluaran akan lebih terkontrol dan terhindar dari pemborosan.

2. Gunakan THR dengan Bijak

Banyak karyawan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran. Sayangnya, banyak juga yang langsung menghabiskannya tanpa perencanaan. Agar tidak boros, bagi THR ke dalam beberapa pos pengeluaran:

  • 50% untuk kebutuhan Lebaran (mudik, THR keluarga, makanan, dll.)

  • 30% untuk tabungan atau investasi (dana darurat, deposito, atau reksa dana)

  • 20% untuk kebutuhan pribadi atau hiburan

Dengan pembagian seperti ini, kita bisa tetap menikmati Lebaran tanpa mengorbankan kestabilan finansial di bulan-bulan berikutnya.

3. Hindari Utang Konsumtif

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan saat Lebaran adalah berutang untuk keperluan konsumtif, seperti membeli baju baru, gadget terbaru, atau mengadakan pesta besar-besaran. Jika memang harus berutang, pastikan itu untuk kebutuhan yang benar-benar penting dan dapat dibayar dengan cepat, seperti tiket mudik yang mendesak.

Hindari menggunakan kartu kredit tanpa perhitungan yang matang atau mengambil pinjaman online yang berbunga tinggi. Ingat, kebahagiaan Lebaran tidak sebanding dengan beban finansial yang harus ditanggung setelahnya.

4. Belanja dengan Cerdas dan Hemat

Lebaran identik dengan belanja, baik untuk kebutuhan pribadi maupun keluarga. Agar lebih hemat, pertimbangkan beberapa tips berikut:

  • Manfaatkan diskon dan promo di marketplace atau supermarket.

  • Beli dalam jumlah grosir untuk makanan dan kebutuhan rumah tangga agar lebih murah.

  • Gunakan uang tunai saat berbelanja untuk menghindari pengeluaran berlebihan.

  • Bandingkan harga sebelum membeli agar mendapatkan penawaran terbaik.

Dengan cara ini, kita bisa tetap memenuhi kebutuhan Lebaran tanpa harus mengeluarkan uang berlebihan.

5. Kurangi Gaya Hidup Konsumtif

Banyak orang merasa harus tampil mewah saat Lebaran, baik dalam hal pakaian, makanan, hingga kendaraan yang digunakan. Padahal, Lebaran seharusnya lebih menekankan nilai kebersamaan dan kesederhanaan. Tidak ada keharusan untuk membeli barang baru setiap tahun jika masih ada yang bisa digunakan.

Daripada menghabiskan uang untuk gengsi, lebih baik alokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat, seperti sedekah atau investasi untuk masa depan.

6. Buat Rencana Pasca-Lebaran

Sering kali, setelah Lebaran berlalu, banyak orang mengalami krisis keuangan karena pengeluaran yang tidak terkendali. Untuk menghindari hal ini, buatlah rencana keuangan pasca-Lebaran, seperti:

  • Menyiapkan dana cadangan untuk kebutuhan mendadak.

  • Mengurangi pengeluaran tidak penting di bulan berikutnya.

  • Mengembalikan dana tabungan yang mungkin terpakai saat Lebaran.

Dengan rencana yang matang, kita bisa kembali ke kondisi finansial yang stabil setelah perayaan usai.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us