BEI Temui Investor Hong Kong Pekan Ini, untuk Apa?

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terbang ke Hong Kong pada Kamis (8/5) pekan ini. Untuk apa?
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, pihak bursa akan membicarakan tentang kondisi terbaru pasar saham Indonesia. Tujuannya, memulihkan kepercayaan pelaku pasar setelah dinamika yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Itu agar investor asing, dan bersama-sama investor ritel dan institusi domestik, dapat kembali [bertransaksi] demi kepentingan pasar modal kita," kata Jeffrey di gedung BEI, Senin (5/5).
Selain menemui investor asing, sebelum ini BEI pun telah berkoordinasi dengan penyedia indeks besar seperti MSCI. Indeks-indeks tersebut merupakan satu di antara beberapa indikator penilaian investor asing.
Khusus ke MSCI, BEI mengirimkan surat berisi usulan untuk meninjau kembali beberapa poin dalam metode dan kriteria peninjauan indeks. Salah satunya, keberatan atas poin yang melarang saham BEI yang pernah dilabeli UMA (unusual market activity) atau masuk papan pemantauan FCA (full call auction) masuk ke indeks MSCI.
MSCI sendiri memang sedang mengumpulkan saran terkait tinjauan indeks pada Mei 2025. Periode penerimaan kritik dan saran berlangsung sampai dengan 20 Juni 2025. Lalu, keputusan final atas hasil kocok ulang indeks akan diumumkan pada 11 Juli 2025.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penjualan bersih (net sell) investor asing di pasar modal berjumlah Rp50,9 triliun selama Januari sampai dengan 24 April 2025. Dalam sebulan belakangan ini, akumulasi penjualan bersih asing mencapai Rp17,26 triliun.
Namun, kondisi mulai membaik beberapa pekan ini. Sepanjang pekan lalu saja, investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp292,04 miliar.
Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun mulai menguat kembali. Pada akhir perdagangan Senin (5/5), menguat 0,24 persen ke level 6.831,95. Selama sebulan terakhir, IHSG tercatat telah naik 15,52 persen.