NEWS

Prabowo Mulai Menimbang Calon Menkeu, Ini Spekulasinya

Nama Sri Mulyani tak ikut disebut.

Prabowo Mulai Menimbang Calon Menkeu, Ini SpekulasinyaCapres nomor 2 Prabowo Subianto saat Dialog Ekonomi Capres Bersama Kadin Indonesia yang disiarkan TV nasional, Jumat (12/1). (Dok. Kadin)
28 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Prabowo Subianto, calon presiden yang unggul dari penghitungan suara sementara, disebut mulai menyusun kabinetnya. Di antara posisi yang jadi sorotan adalah Menteri Keuangan. Siapa saja kandidatnya?

Calon Presiden nomor urut dua itu kabarnya tengah menimbang-nimbang beberapa nama dalam opsinya, yakni: Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo; Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar; dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Royke Tumilaar.

Lebih lanjut, menurut laporan Bloomberg, Prabowo tak akan menyertakan posisi menteri keuangan dalam tawar-menawar politik. Sebab, jabatan tertinggi di Kementerian Keuangan itu membutuhkan keahlian pengelolaan anggaran sehingga sifatnya krusial.

"Mereka dipandang cocok untuk mengisi posisi menteri keuangan karena keahlian keuangan serta kepemimpinan yang efektif," demikian menurut narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, dilansir pada Rabu (28/2).

Nantinya, salah satu dari nama-nama itu berpeluang menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, perempuan pertama yang dipercaya mengemban posisi itu sejak kemerdekaan pada 1945.

Di hari saat nama-nama potensial menteri keuangan dalam Kabinet Prabowo-Gibran itu bocor, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,59 persen ke level 7.328,64.

Profil calon kandidat menteri keuangan Kabinet Prabowo-Gibran

  • Budi Gunadi Sadikin

Sosok yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan sejak Desember 2020 ini sempat mengemban tugas sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara I sejak November 2019.

Saat itu, ia bertanggung jawab atas BUMN Kesehatan dan Farmasi. Dus, ketika menduduki posisi wamen itu, ia aktif dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Jauh sebelum masuk ke pemerintahan, Budi Gunadi Sadikin merintis karier sebagai Information Technology Officer di markas IBM Asia-Pasifik di Tokyo, Jepang pada 1988.

Kemudian, ia terjun ke dunia perbankan. Awalnya dengan PT Bank Bali Tbk dan itu berlangsung sampai dengan 1999. Setelah itu, kariernya berlanjut di ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia sebagai Director of Consumer and Commercial Banking.

Ia pun pernah bekerja di PT Bank Danamon Tbk dan Adira Quantum Multi Finance. Juga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, tepatnya sebagai Direktur Micro and Retail Banking pada 2006.

Setelah itu, ia pun mulai masuk ke dunia BUMN, dengan menjadi Senior Advisor Menteri BUMN (2016-2017). Sebelum akhirnya menjadi Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) (Persero) (September 2017-November 2019).

  • Kartika Wirjoatmodjo

Lulusan Erasmus University Rotterdam ini mulai menjadi Wamen I BUMN pada 25 Oktober 2019. Ia juga mengantongi pengalaman di dunia keuangan. Dengan riwayat pekerjaan sebagai:

- Presiden Direktur & CEO PT Indonesia Infrastructure Finance (2011-2013)

- Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (2014-2015)

- Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri (2015-2016)

- Direktur Utama Bank Mandiri (2016-2019)

  • Mahendra Siregar

Sebelum resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK pada 2022, Mahendra Siregar pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (2019-2022).

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (2019), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2013-2014), Wakil Menteri Keuangan (2011-2013), dan Wakil Menteri Perdagangan (2009-2011).

Selain mengemban tugas di lembaga pemerintah, Mahendra juga pernah memegang berbagai jabatan komisaris di korporasi dan organisasi internasional.

Mahendra memperoleh gelar Master of Economics dari Monash University, Melbourne (1991) dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986).

  • Royke Tumilaar

Lahir pada 1964, sosok ini memiliki gelar Magister Administrasi Bisnis di bidang keuangan dari University of Technology, Sydney, Australia.

Sebelum menjadi bos BNI, ia sudah beberapa tahun berkarier di dunia perbankan, dengan perincian pengalaman sebagai berikut:

- Direktur Treasury, Finance Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri (2011-2015)

- Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (2015-2017)

- Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri (2017-2018)

- Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (2018-2019)

- Direktur Utama Bank Mandiri (2019-2020)

Related Topics