Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ShutterStock/CahyadiSugi

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, kepemilikan saham BRI dan BNI di Bank Syariah Indonesia (BSI) perlahan akan mulai dikurangi hingga keluar sebagai pemegang saham ke depannya. 

Hal tersebut diungkap oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Rabu (15/2). Menurutnya, langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan pangsa pasar BSI di kancah global. 

"Memang BRI dan BNI perlahan akan mulai keluar dari BSI, ini akan kita lihat opportunity marketnya," kata Kartika. 

Icar investor strategis, asing minat masuk?

Global Islamic Finance 2023/Dok BSI

Pria yang akrab dipanggil Tiko tersebut juga menyatakan, pihaknya membuka opsi kepada investor asing yang berminat masuk menjadi investor strategis. Investor straegis ini akan menggantikan BNI dan BRI yang akan keluar dari jajaran pemegang saham BSI. 

"Jadi ini terus berproses, kita akan terus berdiskusi dengan potential investors. Kita inginnya sebenarnya global bank yang mampu menaikkan kelasnya BSI menjadi pemain di level global," kata Tiko. 

Seperti diketahui bersama, awal mula pembentukan BSI memang berawal dari mergernya tiga bank syariah plat merah seperti BNI Syariah, BRI Syariah, hingga Bank Syariah Mandiri. Dengan terbentuknya BSI, Pemerintah mentargetkan BSI bisa menjadi Top 10 Bank Syariah Global di tahun 2025 dari segi aset. 

Kepemilikan saham BNI dan BRI mulai menyusut di BSI

Editorial Team

Tonton lebih seru di