Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi keberangkatan haji/Dok. haji.kemenag.go.id

Jakarta, FORTUNE - Ajang pameran haji dan umrah terbesar pascapandemi Covid-19 akan segera digelar. Traya Eksibisi Internasional bersama dengan Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) akan menggelar Indonesia Destination and Travel Halal (Isra) Festival 2022.

Direktur Traya Eksibisi Internasional Bambang Setiawan menyatakan Isra Festival 2022 akan diadakan pada 23-25 Desember 2022 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta  dengan area seluas tiga ribu meter persegi.

“Kami berharap Isra Festival 2022 menjadi salah satu pilihan bagi pengunjung untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang haji dan umrah karena sekarang kadang-kadang banyak informasi tentang haji dan umrah, tetapi tidak valid,” katanya, mengutip ANTARA, Rabu (14/12).

Menurutnya, media sosial banyak membuat misinterpretasi tentang haji dan umrah. Maka, dengan hadirnya Isra Festival, pengunjung bisa mendapat beragam informasi tentang haji dan umrah secara mendetail.

Pengembangan wisata halal dan UMKM

Pameran Isra Festival (IF) 2022 mengambil tema “Muslim Friendly Tourism” ini sejalan dengan wisata halal sedang bertumbuh dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022 dari Mastercard dan Crescent Rating, diproyeksikan wisatawan muslim yang bepergian akan mencapai 140 juta pada tahun 2023 dan 160 juta pada tahun 2024.

Peluang ini dinilai harus dimanfaatkan oleh para penyelenggara industri perjalanan wisata halal domestik maupun luar negeri, sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka terutama bagi pengusaha-pengusaha lokal.

Dalam pameran IF 2022, selain travel haji dan umrah akan ada  produk dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Setiap kali kita berwisata pasti membutuhkan banyak pernak-pernik, baik dari fesyen, kuliner, aksesoris, herbal, dan lain sebagainya,” ujar dia.

IF 2022 akan menghadirkan 109-110 stan yang diikuti perusahaan travel haji dan umrah, haji atau akomodasi halal, wisata muslim, transportasi, halal food, aksesoris travel, aplikasi travel halal, produk keuangan syariah, industri pendukung (FMCG/Fast-Moving Consumer Goods, kuliner, herbal/obat-obatan, kosmetik, fesyen, dan sebagainya), komunitas, pemerintah daerah/kota, serta kedutaan negara sekitar tujuan negara muslim.

Setidaknya, ada 10 destinasi wisata teratas muslim friendly yang ditawarkan dari dalam negeri m luar maupun negeri (outbond). Sejumlah negara tersebut antara lain Malaysia, Arab Saudi, Turkiye, Uni Emirat Arab, Qatar, Iran, Bahrain, Singapura, dan Uzbekistan.

Ada pula 10 top muslim friendly non-OIC (Organisation of Islamic Cooperation) Destinations, yaitu Singapura, Taiwan, Thailand, Inggris, Hong Kong, Jepang, Afrika Selatan, Filipina, Amerika Serikat, dan Australia.

Targetkan 30 ribu pengunjung

Editorial Team

Tonton lebih seru di