Suami Istri di AS Lakukan Pencurian Bitcoin Terbesar Sepanjang Sejarah

Jakarta, FORTUNE – Otoritas penegak hukum Amerika Serikat (AS) meringkus pasangan suami istri atas dugaan pencurian dan pencucian uang kripto dari peretasan senilai US$3,6 miliar atau nyaris Rp51,5 triliun. Jumlah tersebut diklaim sebagai pencurian terbesar mata uang kripto dalam sejarah.
Ilya Lichtenstein, 34, dan istrinya Heather Morgan, 31, ditangkap di Manhattan pada Selasa (9/2) setempat, karena kasus dugaan peretasan mata uang kripto di platform pertukaran Bitfinex pada 2016. Penegak hukum pun telah menyita kripto hasil peretasan tersebut.
“Penangkapan hari ini menunjukkan bahwa cryptocurrency bukanlah tempat yang aman bagi para penjahat,” kata Wakil Jaksa Agung Departemen Kehakiman AS, Lisa O. Monaco, dalam rilis resmi kepada media, seperti dikutip pada Kamis (10/2).
Menukil Reuters, pasutri tersebut dikabarkan menggunakan uang curian untuk membeli barang-barang, mulai dari emas, token yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT), hingga kartu hadiah Walmart senilai US$500.
Pasangan itu bahkan aktif tampil di depan umum. Morgan, misalnya, dikenal sebagai musisi rap. Ia juga aktif di dunia seni, seperti lukisan dan desain busana, serta penulisan. Sementara itu, baik Lichtenstein maupun Morgan juga mengeklaim sebagai pengusaha teknologi, demikian warta dari laman Quartz.
Lichtenstein dan Morgan telah mengikuti sidang perdana di pengadilan federal setempat. Mereka didakwa melakukan konspirasi untuk pencucian uang yang ancaman hukuman maksimalnya 20 tahun penjara, dan konspirasi untuk menipu Amerika Serikat dengan hukuman maksimal lima tahun penjara.
Kisah Lichtenstein dan Morgan ini bak Bonnie Parker dan Clyde Barrow, perampok dan kriminal terkenal di AS pada masa Depresi Besar pada 1930-an.