Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laba Bank Jago Melonjak 78 Persen Jadi Rp129 Miliar, Ini Penyokongnya

Ilustrasi Nasabah di Kantor Pusat Bank Jago/Dok Bank Jago
Intinya sih...
  • Laba Bank Jago melonjak 78 persen menjadi Rp129 miliar pada 2024, didukung oleh inovasi dan kolaborasi pada ekosistem digitalnya.
  • Bank Jago mencapai peningkatan nasabah hingga 15,3 juta dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Rp18,8 triliun.
  • Pertumbuhan signifikan terjadi pada kredit yang disalurkan, mencapai Rp17,7 triliun dengan rasio kredit bermasalah 0,2 persen.

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Jago Tbk (ARTO) menunjukkan kinerja keuangan gemilang sepanjang 2024. Bank yang berkonsentrasi pada layanan digital ini mencatatkan lonjakan laba bersih setelah pajak sebesar 78 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) mencapai Rp129 miliar.

Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyatakan keberhasilan ini tidak dapat dilepaskan dari strategi perseroan dalam berinovasi dan memperkuat kolaborasi pada ekosistem digital. Salah satu langkah kunci adalah peningkatan kerja sama dengan mitra strategis, termasuk raksasa ekosistem digital GoTo dan platform investasi reksadana daring Bibit. Integrasi yang mulus antara platform mitra dengan aplikasi Jago menjadi motor utama dalam menarik nasabah baru.

Strategi ini terbukti ampuh dalam mendongkrak jumlah nasabah Bank Jago. Hingga akhir 2024, total nasabah mencapai 15,3 juta, yang 12,1 juta di antaranya merupakan nasabah funding pengguna aktif aplikasi Jago. Pertumbuhan pengguna aplikasi Jago juga sangat signifikan, bertambah 4 juta nasabah atau melonjak hampir 50 persen dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya.

Peningkatan jumlah nasabah ini memberikan efek positif yang meluas pada kinerja keuangan Bank Jago. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp18,8 triliun pada akhir 2024, tumbuh pesat sebesar 56 persen dibandingkan Rp12,1 triliun pada 2023.

Menariknya, kontributor terbesar DPK adalah dana murah yang berasal dari giro dan tabungan (CASA), dengan porsi mencapai 53 persen atau setara Rp10 triliun. Sementara sisanya, 47 persen atau sebesar Rp8,8 triliun, merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito.

“Dinamika ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun global, menjadikan tahun 2024 penuh tantangan. Namun, Bank Jago berhasil melewati 2024 dengan pencapaian yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat,” ujar Arief melalui keterangan resmi, Jumat (21/3).

Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan signifikan. Hingga akhir 2024, total kredit yang disalurkan mencapai Rp17,7 triliun, meningkat 36 persen dibandingkan Rp13 triliun pada 2023.

Arief menjelaskan kolaborasi dengan berbagai mitra, termasuk ekosistem digital, platform keuangan digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, menjadi pilar utama kinerja perseroan sepanjang tahun lalu. Selain pertumbuhan kredit yang pesat, Bank Jago berhasil menjaga kualitas aset dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sangat rendah pada 0,2 persen.

Dari sisi neraca keuangan, total aset Bank Jago tumbuh 34 persen secara tahunan menjadi Rp28,5 triliun. Bank mempertahankan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada level yang sangat kuat, yaitu 44,4 persen. Hal ini menunjukkan solidnya permodalan Bank Jago untuk mendukung ekspansi bisnis ke depannya.

“Pencapaian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Bank Jago selaras dengan fokus bisnis bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta menjaga fundamental dan manajemen risiko yang baik. Ini menjadi modal kuat Bank Jago untuk leap forward ke fase pertumbuhan berikutnya,” kata Arief.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us